Artikel,
Edukasi,
Soft skill dan hard skill menjadi istilah yang sudah tak asing lagi bagi dunia kerja, terutama bagi pelamar serta pencari kerja. Jika ingin melamar pekerjaan, dalam CV biasanya dicantumkan agar perekrut pekerja tahu apakah pelamar memenuhi syarat yang diajukan oleh perusahaan atau tidak, meski demikian tak semua orang tahu bagaimana mengisi keahlian apa saya di dalamnya.
Keterampilan khusus seolah sudah menjadi harga mati bagi seseorang agar memiliki keunggulan ketika melamar pekerjaan. Hal itu dikarenakan perusahaan tak mau salah memilih karyawan, sehingga selain menerapkan kriteria calon karyawan yang sulit. Perusahaan juga memiliki ketentuan tersendiri terkait kemampuan pelamar kerja yang menginginkan pekerjaan dari mereka.
Soft skill adalah kemampuan yang erat kaitannya dengan kepribadian seseorang dan nantinya menunjukkan bagaimana orang itu mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dalam dunia kerja, soft skill sangat penting untuk diketahui dan diperhatikan. Karena apabila seorang karyawan kurang dalam hal ini maka bisa mempengaruhi kinerja tim dan perusahaan.
Bisa juga disebut sebagai kemampuan interpersonal yang dibutuhkan dalam dunia kerja karena memang arahnya ke cara bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain. Soft skill bersifat lebih umum, artinya pekerjaan apa pun pasti membutuhkan keterampilan ini. Termasuk komunikasi, manajemen waktu, motivasi hingga kecerdasan emosional.
Karena itulah soft skill dalam diri seseorang bisa menjadi salah satu pertimbangan cukup besar dalam proses rekrutmen karyawan. Kemampuan ini sangat diperhitungkan saat dilakukannya asesmen dan kenaikan jabatan, penting bagi banyak orang untuk bisa mengembangkan kemampuan seperti ini.
Sementara itu hard skill lebih cenderung terhadap kemampuan seseorang dalam bekerja, hard skill sangat spesifik. Biasanya berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilamar, namun kemampuan ini bisa dipelajari, evaluasi dan diukur. Kondisi yang memungkinkan orang satu membandingkan hard skill yang dimiliki dengan orang lain karena dinilai berdasarkan kemampuan.
Karena bisa dipelajari, maka kemampuan ini juga mampu dikembangkan melalui pendidikan formal, kursus, pelatihan perusahaan hingga sertifikasi. Untuk mengetahui seberapa tinggi kemampuan seseorang dalam hard skill ini salah satunya bisa dilihat dari isi dari ijazah yang didapat. Karena ijazah atau sertifikat bisa membuktikan jika seseorang tersebut memang menguasai hard skill.
Apabila soft skill lebih erat kaitannya dengan kepribadian seseorang, maka hard skill cenderung pada kemampuan bekerja seseorang. Namun, keduanya sama-sama dibutuhkan dalam bidang pekerjaan, karyawan dengan kedua sifat ini dinilai mampu bekerja dengan baik dan bagus. Membuat hal yang dikerjakan bisa sukses dan berhasil, berikut beda soft skill dan hard skill.
Soft skill cenderung dapat dilihat dari besaran EQ, sementara hard skill dari tingginya nilai IQ. Diketahui bahwa IQ merupakan sesuatu yang bersifat dari lahir dan membuat seseorang memiliki hard skill yang baik. Sementara EQ merupakan hal yang terbentuk lewat lingkungan, keluarga dan yang lainnya.
Hard skill bersifat lebih objektif karena dibuktikan melalui ijazah dan sertifikat, sementara soft skill lebih subjektif karena dibuktikan oleh karyawan yang bertugas mencari pekerja baru. Hard skill bisa dibilang hal yang menonjol dari pelamar pekerjaan, khususnya di saat wawancara kerja karena menjadi tahap yang menentukan lolos tidaknya seseorang mendapat kerja.
Hard skill lebih ke pekerjaan teknis yang dipakai saat kerja, sementara soft skill merupakan keahlian yang berkaitan dengan kepribadian seseorang. Sementara soft skill merupakan keahlian yang berkaitan dengan kepribadian seseorang.
1. Kemampuan Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi ada beberapa bentuk, seperti mempersuasi, kelancaran melakukan presentasi, pandai negosiasi, berbicara di depan umum hingga membaca bahasa tubuh dari lawan bicara termasuk salah satu soft skill yang harus dimiliki.
2. Berpikir Kritis
Orang dengan pemikiran kritis juga merupakan seorang yang analitis, karena kualitas hidup yang lebih baik dengan menimbang segala hal. Poin yang termasuk di dalamnya seperti pola pikir logis, menjadi problem solving dan memiliki motivasi berprestasi.
1. Kemampuan Berbahasa Asing
Contoh hard skill salah satunya mahir dalam berbahasa asing menjadi keunggulan bagi seseorang, keahlian ini bisa didapatkan secara formal di jenjang pendidikan atau non-formal dengan mengikuti kursus yang dilakukan di luar sekolah.
2. Punya Teknik
Keterampilan dalam teknik tak sembarang orang bisa memilikinya, selain karena bakat faktor lain pendukung didapatnya kemampuan teknik adalah kemauan. Contoh kemampuan ini misalnya dalam bidang teknik mesin, desain hingga arsitek.
Contoh soft skill dan hard skill saling berpengaruh, ada seorang yang secara alami memiliki bakat namun jika bakat itu tidak diasah maka tidak akan optimal. Sebaliknya jika bakat itu semakin diasah dan semakin diperdalam maka potensi yang muncul juga akan lebih besar. Soft skill dan hard skill merupakan perpaduan yang harus dikembangkan sendiri oleh orang tersebut.
Dunia kerja memang selalu berkaitan dengan perpaduan keahlian soft skill dan hard skill, sebelum terjun ke dunia kerja bekali diri dengan keahlian ini. Sampoerna University membantu Anda memperoleh dua keahlian ini. Terbukti dengan banyaknya lulusan Sampoerna University yang berhasil bekerja di perusahaan-perusahaan ternama.
Ingin tahu lebih dalam mengenai Sampoerna University? Silakan kunjungi laman kami dengan klik di sini.