29 Mar 2022

Rasio Profitabilitas: Pengertian, Manfaat dan Cara Menghitungnya

Artikel,

Artikel - FOB,

Edukasi,

Dalam dunia bisnis dan investasi, rasio profitabilitas menjadi salah satu matriks yang penting dalam menilai kinerja perusahaan. Dengan analisis rasio keuangan, memudahkan para pemimpin perusahaan dalam menilai keefisienan perusahaan dalam menghasilkan profit atau keuntungan dan membaginya ke investor.

Semakin besarnya rasio profitabilitas perusahaan, maka semakin bagus pula kinerja tim yang ada di dalamnya. Namun terdapat hal yang lebih penting yang harus dipahami dalam menemukan rasio tersebut, yakni cara menghitungnya. Perhitungan yang tepat bisa memberi dampak positif bagi perusahaan, sementara jika perhitungannya keliru maka dapat berdampak negatif.

 

Pengertian Rasio Profitabilitas Menurut Ahli

Rasio profitabilitas secara umum diartikan sebagai rasio untuk membandingkan kemampuan perusahaan dalam menyisihkan laba dari pendapatan. Jenis rasio yang satu ini dipakai dalam mengukur kemampuan menghasilkan banyak laba dari kegiatan produksi yang dilakukan. Adapun beberapa pengertian rasio profitabilitas menurut ahli akan dijelaskan di bawah ini.

  • Riyanto

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu, perusahaan yang memiliki kemampuan menghasilkan laba yang baik bisa menunjukkan kinerja perusahaan yang baik karena profitabilitas sering dijadikan sebagai ukuran dalam menilai kinerja suatu perusahaan.

  • Harahap

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba lewat semua kemampuan dan sumber daya yang dimiliki seperti penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah perusahaan cabang dan lain sebagainya.

  • Brigham dan Houston

Merupakan pendapatan bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan, ditetapkan dengan menghitung berbagai tolak ukur relevan. Salah satu yang digunakan adalah rasio keuangan, yang dijadikan sebagai analis dalam menganalisis kondisi keuangan, hasil operasi hingga pendapatan.

  • Sawir

Hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen, rasio ini memberikan gambaran mengenai tingkat efektivitas pengelola perusahaan. Profitabilitas kerap dipakai untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dan modal.

 

Tujuan dan Manfaat Profitabilitas

Perlu mengetahui lebih dulu tujuan serta manfaat dari rasio profitabilitas untuk perusahaan, mengingat aset ini sangat diperlukan dalam dunia akuntansi keuangan perusahaan. Berikut ini beberapa tujuan yang dari penerapan perhitungan rasio profitabilitas.

  • Menghitung pemasukan laba perusahaan dalam suatu periode akuntansi, menghitung perkembangan laba yang diperoleh, dibandingkan dengan periode akuntansi yang lalu.
  • Menghitung kemampuan perusahaan untuk mengembangkan modal yang digunakan, baik berasal dari pinjaman maupun modal sendiri.
  • Menghitung laba bersih dari perusahaan setelah dikurangi pajak dengan modal sendiri, menilai posisi laba yang didapat oleh perusahaan pada periode sebelumnya.

Selain tujuan, terdapat beberapa manfaat yang diberikan dari rasio profitabilitas. Berikut ini beberapa manfaat dari kalkulasi rasio profitabilitas yang digunakan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan.

  • Mengetahui perhitungan laba perusahaan dari periode akuntansi tertentu, mengetahui peningkatan perkembangan nilai laba perusahaan dari waktu ke waktu.
  • Mengetahui posisi laba perusahaan di tahun terkini kemudian dibandingkan dengan periode akuntansi sebelumnya.
  • Mengetahui besar laba bersih perusahaan setelah dikurangi pajak, mengetahui produktifnya perusahaan dalam mengolah modal hingga memperoleh laba dan keuntungan.

Fungsi Rasio Profitabilitas

  • Patokan performa perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari jumlah modal yang diberikan atau dimiliki, termasuk modal yang dipinjami atau modal yang berasal dari kekayaan pemilik.
  • Analisis rasio profitabilitas berfungsi sebagai salah satu aset pembanding posisi atau jumlah laba yang dimiliki perusahaan di tahun terkini terhadap jumlah laba pada tahun sebelumnya.
  • Dapat digunakan sebagai sarana evaluasi para pemimpin perusahaan.
  • Mengetahui besar laba yang didapatkan perusahaan dengan melihat total aset dan total ekuitas yang dimiliki.
  • Sebagai alat ukur margin laba kotor yang dimiliki atas penjualan bersih, margin laba operasional atas penjualan bersih, hingga margin laba bersih atas penjualan bersih.

Baca juga: Manajemen Waktu: Manfaat, Dampak Buruk, dan Tips

Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Ada 9 Jenis-jenis rasio profitabilitas yang biasa kita temui dalam pembuatan laporan keuangan, seperti berikut:

1. Margin Laba Kotor

Cara menghitung rasio profitabilitas margin laba kotor perusahaan biasa disebut dengan Gross Profit Margin. Artinya, perhitungan antara penjualan dengan beban, perhitungan GPM bermanfaat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam kontrol terhadap biaya perusahaan.

2. Margin Laba Operasional

Merupakan perhitungan dari keuntungan murni atas kegiatan operasional perusahaan berupa proses penjualan yang sudah dilakukan. Margin laba operasional sering juga disebut dengan Operating Profit Margin (OPM) dan perhitungan dilakukan dengan mengabaikan kewajiban finansial berupa bunga dan pajak.

3. Margin Laba Bersih

Perhitungan rasio laba bersih atau Net Profit Margin menjadi salah satu rasio perhitungan untuk mengukur margin laba bersih atas penjualan yang dilakukan perusahaan. Sekaligus menjadi sarana pembanding laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih, digunakan juga sebagai pembanding kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

4. Rasio Pengembalian Aset

Mengevaluasi kinerja perusahaan yang masih dilakukan dengan menggunakan jumlah laba atau keuntungan. Return on Asset Ratio (ROA) merupakan alat yang digunakan untuk menilai persentase laba terhadap total aset yang dimiliki perusahaan.

5. Rasio Pengembalian Ekuitas

Menjadi salah satu rasio profitabilitas yang disebut dengan Return of Equity Ratio (ROE), merupakan instrumen penghitung kemampuan perusahaan guna menghasilkan laba terhadap ekuitas atau modal yang diberikan oleh para pemodal atau pemegang saham.

6. Rasio Pengembalian Penjualan

Merupakan jenis perhitungan yang dipakai untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan lebih tinggi dari biaya variabel demi kepentingan produksi. Biaya-biaya variabel produksi akan dikurangi dari laba sebelum dikurangi pajak dan bunga.

7. Pengembalian Modal yang Digunakan

Perhitungan pengembalian modal yang digunakan oleh perusahaan yang juga disebut dengan Return on Capital Employed atau ROCE. Perhitungan ini berfungsi untuk mengukur keuntungan perusahaan terhadap keseluruhan modal yang dimiliki, skor ROCE ini ditampilkan dalam bentuk persentase.

8. Return On Investment

Perhitungan profitabilitas perusahaan terhadap total aktivitas yang dimiliki, perhitungan ini bermanfaat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap aktiva yang dimiliki. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari semua aktiva yang dimiliki.

9. Earning Per Share

Earning Per Share atau EPS merupakan cara perhitungan rasio profitabilitas perusahaan terbaik. Fungsi perhitungan ini fungsinya untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dilihat dari nilai per lembar saham dalam menghasilkan laba. Selain itu, digunakan juga untuk melihat kemampuan perusahaan mendatangkan keuntungan terhadap nilai saham.

 

Contoh Soal Rasio Profitabilitas

Sebuah perusahaan memiliki penghasilan bersih sekitar Rp25 juta, sementara laba bersih yang dimiliki perusahaan setelah pajak sekitar Rp1,2 miliar. Lantas berapakah Net Margin Profit, berikut cara menghitungnya.

NPM : Laba bersih setelah pajak atau penghasilan bersih.

NPM = Rp1.200.000 / Rp25.000.000 X 100%

NPM : 4,8 %

Perusahaan menginvestasikan dana sebanyak Rp30 juta pada perusahaan lain, kemudian perusahaan tersebut mendapat penghasilan sebesar 500 unit produk dengan keuntungan sekitar Rp40 juta. Berapakah nilai Return of Invesment, berikut cara menghitung menggunakan rumus rasio profitabilitas.

ROI : Laba atas investasi – investasi awal / investasi X 100%

ROI = (Rp 40.000.000 – Rp 30.000.000) / Rp 30.000.000 X 100%

ROI = Rp 10.000.000/ Rp 30.000.000 x 100%

ROI = 33,33 %

Demikian penjelasan mengenai rasio profitabilitas, pengertian, tujuan, manfaat hingga contoh soal dan cara menghitungnya. Sampoerna University menghadirkan Fakultas Bisnis dan Fakultas Matematika berstandar kurikulum internasional, mendidik mahasiswa dan mahasiswi terbaik dengan fasilitas terlengkap di Indonesia.

Lulusan Sampoerna University dipersiapkan untuk tidak hanya bersaing di perusahaan atau bisnis dalam negeri tetapi juga luar negeri. Sampoerna University memberi kesempatan bagi setiap mahasiswa belajar ke luar negeri, relasi universitas di luar negeri khususnya di Amerika Serikat memberi pengalaman berlebih untuk bersaing di dunia bisnis.

Referensi
Jurnal.id – Rasio Profitabilitas

Recent More

Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant

Jun, 20 2024

Apa Itu SAP Consultant?  Konsultan SAP adalah seorang profesional yang ahli dalam sistem perangkat...

Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya

Jun, 20 2024

Dunia game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Bagi banyak orang, game...

Jun, 15 2024

Di era yang penuh dengan persaingan dan dinamika, bisnis model menjadi pedoman penting bagi...

Admission
Admission
Schedule a Visit
Schedule a Visit
Contact Whatsapp
Contact Whatsapp