Artikel,
Artikel - FOB,
Edukasi,
Pernahkah kalian merencanakan liburan dengan menggunakan alat transportasi pesawat? Jika pernah, tentunya kalian akan mencari-cari harga tiket pesawat yang sesuai dengan kemampuan kalian. Nah, ketika sedang mencari tiket pesawat pasti kalian melihat harga tiket pesawat dengan kelas tertentu memiliki harga yang tidak beda jauh.
Misalnya pesawat A kelas ekonomi seharga Rp500.000, sedangkan pesawat B kelas ekonomi seharga Rp520.000. Seminggu kemudian, harga pesawat A naik menjadi Rp700.000, pun dengan pesawat B yang juga mengalami kenaikan. Sementara dari daftar itu, tidak ada harga pesawat yang berada jauh di bawahnya.
Jika menemukan kasus seperti itu, bisa jadi hal tersebut adalah praktik oligopoli dalam mengatur harga. Mengapa demikian? Berikut ini adalah penjelasan mengenai apa itu pasar oligopoli beserta dengan contoh kasusnya.
Pasar Oligopoli adalah suatu pasar yang strukturnya cenderung kecil dimana penjual sedikit, sedangkan pembelinya lebih banyak sehingga mengalami ketidakseimbangan. Pasar jenis ini dapat dikatakan sebagai pasar persaingan tidak sempurna.
Sebab, ketimpangan antara kondisi pembeli dan penjual ini dapat menyebabkan persaingan yang tidak sehat antar penjual. Sehingga dampaknya akan berpengaruh pada harga yang ada di dalam pasar. Penetapan harga dapat dilakukan secara kolektif antar perusahaan yang menguasai komoditi atau bisa juga melalui satu perusahaan
Tak seperti monopoli yang hanya ada satu perusahaan yang berkuasa, dalam oligopoli perusahaan yang menguasai komoditas tidak ada batasannya. Meskipun dapat dipastikan hanya sedikit saja.
Gambaran dari pasar oligopoli misalnya ketika di dalam pasar hanya ada dua penjual sayur impor, kemudian dua penjual itu memiliki kesepakatan sendiri terkait harga jual sayuran itu karena hanya mereka berdua yang memiliki produk sayur impor.
Karena menghasilkan pasar yang tidak sempurna, sejumlah negara akhirnya melarang keberadaan praktik oligopoli. Hal itu dilakukan supaya pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dengan lebih baik.
Namun, meskipun terkesan berdampak negatif, pasar oligopoli juga memiliki kelebihan. Salah satu kelebihan pasar oligopoli adalah mendorong terjadinya inovasi dan kreativitas pada produsen. Hal itu dilakukan agar perusahaan tetap bisa bersaing melawan kompetitor.
Baca juga: Memahami Ekonomi Kreatif: Pengertian, Manfaat, dan Contoh
Terdapat beberapa ciri-ciri atau karakteristik yang dapat diidentifikasi untuk mengetahui apakah terjadi oligopoli pada produk tertentu. Berikut adalah karakteristik pasar oligopoli.
Saling ketergantungan maksudnya adalah antara perusahaan satu dan perusahaan lainnya yang menjual produk yang sama bergantung satu sama lain terkait pengambilan keputusan. Keputusan ini biasanya adalah soal harga, jumlah produksi, dan ketersediaan di pasar.
Artinya adalah produk yang dijual hanya satu saja atau ada produk lain yang dapat saling menggantikan. Misalnya adalah produsen rokok yang selalu memproduksi rokok, yang membedakan hanyalah variannya saja.
Dalam pasar oligopoli hanya terdapat dua produsen atau lebih, tetapi tidak lebih dari 10. Artinya sangat terbatas. Hal tersebut yang menjadi faktor utama mengapa pasar oligopoli tidak sempurna.
Karena persaingan yang dilakukan oleh sedikit perusahaan, maka mau tidak mau produsen lainnya harus mengatur harga yang bersaing dengan kompetitor yang sudah ada. Jika tidak menyesuaikan, perusahaan baru itu kemungkinan akan kesulitan menggaet konsumen.
Pesaing baru cenderung akan sulit masuk ke dalam persaingan karena mereka harus langsung menyesuaikan harga dengan para produsen yang sudah ada. Kondisi tersebut membuat pesaing baru serba salah, misalnya ketika menyamakan harga dengan pemain lama, konsumen cenderung tetap memilih produk milik pemain lama karena sudah terbukti, sedangkan ketika harga dibuat lebih murah, perusahaan cenderung tidak bisa bertahan lama karena bangkrut.
Seperti yang dijelaskan bahwa produsen lama cenderung dapat menentukan harga, sebab mereka akan dijadikan sebagai patokan karena produk sudah dikenal lebih dulu oleh konsumen dan konsumen sudah tahu kapabilitas produk lama tersebut.
Karena persaingan sangat ketat, tentunya butuh strategi dalam hal memasarkan produk secara cerdik. Sebab, jika tidak melakukan strategi pemasaran yang benar, cenderung akan sulit bersaing dengan produk lama. Pasalnya, di sini kesadaran produk dari konsumen akan sangat menentukan dalam kelanjutan suatu usaha.
Terdapat beberapa jenis pasar oligopoli, di antaranya adalah:
Pasar oligopoli murni ini adalah pasar yang sepenuhnya menjual satu barang saja, tetapi meskipun satu jenis barang yang sama, varian produknya saja yang berbeda.
Di dalam pasar oligopoli murni ini, harga barang cenderung hampir sama dan harga ditentukan oleh produsen yang paling awal.
Pasar oligopoli jenis ini adalah pasar yang menawarkan perbedaan, biasanya adalah dari segi harga. Jadi antara satu produsen dan produsen lainnya memiliki perbedaan harga. Oligopoli jenis ini makin tidak sehat karena terkadang ada produsen yang mampu menghasilkan barang dengan kualitas sama, tetapi harga yang jauh lebih rendah. Tentunya, konsumen secara alami akan lebih memilih barang yang harganya lebih rendah
Oligopoli kolusi artinya adalah produsen yang menghasilkan barang yang sejenis akan melakukan kerjasama. Kerjasama itu dilakukan untuk menentukan harga jual suatu produk. Dengan kesepakatan itu, harga dari setiap barang akan cenderung sama atau mirip. Praktik ini biasanya dilakukan ketika harga barang ingin dinaikkan.
Pasar oligopoli non-kolusi tentunya adalah kebalikan dari kolusi, jadi perusahaan tidak bekerja sama, tetapi menyesuaikan sendiri dengan kondisi kompetitor. Hal itu dilakukan dengan tujuan supaya satu perusahaan dapat tetap bersaing dengan kompetitornya.
Meskipun dampaknya cenderung negatif bagi konsumen, tetapi oligopoli ini masih sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Contoh dari praktik oligopoli antara lain:
Meskipun sebenarnya ada banyak, tetapi perusahaan sistem operasi di smartphone yang mendunia saat ini dikuasai oleh Apple dan Google.
Kedua perusahaan teknologi itu memiliki sistem operasi yang mungkin digunakan mayoritas saat ini, Apple dengan iOS nya dan Google dengan Android-nya.
Kedua sistem operasi itu dapat dibilang mendikte sistem operasi baru yang ingin masuk ke dalam persaingan.
Bahkan tak jarang perusahaan sistem operasi tidak mampu bertahan untuk menyaingi Google dan Android karena tidak mampu memberikan pengalaman yang sama seperti keduanya.
Misalnya seperti Huawei dan Windows Phone yang cenderung tidak mendapat kepercayaan dari konsumen.
Di Indonesia industri rokok dapat dikatakan tidak ada matinya. Sebab konsumen rokok juga akan terus bertambah atau silih berganti tanpa henti.
Rokok sebenarnya hanya ada satu jenis itu saja, tetapi para produsen rokok di Indonesia saling bersaing untuk menghasilkan varian-varian lainnya.
Misalnya ketika rokok 1 mengeluarkan varian yang harganya murah, rokok 2 juga berusaha memproduksi rokok dengan harga yang sama dengan varian baru rokok 1.
Sementara itu, perusahaan rokok-rokok baru cenderung kesulitan bersaing karena mereka sudah kalah kepercayaan dari konsumen. Meskipun mereka memang tetap masih ada kemungkinan untuk masuk ke dalam persaingan, tetapi memang bisa dibilang kemungkinannya kecil.
Seperti diketahui, di Indonesia hanya ada beberapa perusahaan penerbangan saja. Perusahaan penerbangan dapat dikatakan bisa dihitung dengan jari.
Karena hanya ada sedikit perusahaan penerbangan, akibatnya adalah harga tiket pesawat yang dapat berubah-ubah sesuai dengan keinginan perusahaan. Ketika satu pesawat naik, pesawat lainnya cenderung akan naik juga, karena pada dasarnya konsumen tidak memiliki opsi lainnya.
Kemudian ada perusahaan penerbangan yang memiliki pesawat Low Cost Carrier (LCC) yang memberikan opsi lebih murah kepada konsumen. Setelah itu muncul perusahaan lainnya yang juga memiliki pesawat LCC, akhirnya harganya pun juga diatur sedemikian rupa agar tidak ada kerugian antar perusahaan.
Operator telekomunikasi seperti diketahui hanya ada beberapa saja, terutama di Indonesia. Karena keberadaan operator yang segelintir, ada standar harga tertentu pada penjualan pulsa dan paket internet. Jika kita lihat, pasti harga-harga tersebut nyaris sama.
Handphone sebenarnya sama seperti sistem operasi persaingannya. Namun, oligopoli pada handphone cenderung terjadi pada masa lalu. Dulu mungkin hanya ada segelintir saja produsen telepon genggam, seperti Nokia, Siemens, Samsung, dan Ericsson. Ketika itu persaingannya pun ketat, satu produk handphone dapat menghasilkan varian-varian lain. Kala itu produsen baru bahkan tidak bisa masuk ke persaingan karena dominasi dari Nokia.
Namun, saat ini persaingan produsen handphone cenderung sudah tidak lagi oligopoli karena sudah banyak produsen baru yang mampu memasuki persaingan dan memberikan opsi bagi pasar tertentu.
Itulah penjelasan mengenai pengertian dari pasar oligopoli adalah apa dan contoh-contohnya. Pembahasan mengenai pasar oligopoli ini dapat dipelajari lebih lanjut di fakultas bisnis Sampoerna University. Fakultas Bisnis Sampoerna University ini berfokus dalam memberikan program akademik yang relevan dan sejalan dengan kebutuhan bangsa akan individu terlatih untuk mengisi pekerjaan dengan permintaan tinggi di sektor manajemen bisnis, perbankan dan jasa keuangan.
Selain itu, tentunya pengajar di fakultas ini adalah pengajar terbaik yang mana lebih dari 75% pengajar memiliki gelar doktor. Dan nantinya, Mahasiswa Fakultas Bisnis dapat memilih untuk belajar di luar negeri dan mendapatkan nilai yang bisa langsung masuk ke dalam SKS mereka di Sampoerna University dengan mengikuti satu atau dua semester di mitra universitas kami di Amerika Serikat.
Referensi
CNN Indonesia