Edukasi,
Dalam menghadapi suatu hal, kita harus berpikir secara logis, terlepas dari hal tersebut merupakan bagian dari pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. Berpikir secara logis sangat diperlukan supaya kita bisa mengambil kesimpulan berdasarkan fakta yang ada. Untuk itu, diperlukan penalaran untuk membantu kita berpikir logis sehingga tidak salah dalam mengambil kesimpulan dari suatu hal.
Lalu, apakah yang disebut dengan penalaran? Berikut penjelasannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diartikan sebagai cara menggunakan nalar, pemikiran, atau cara berpikir logis, proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip yang ada.
Dalam buku Kemahiran Matematika (2010), disebutkan bahwa penalaran adalah cara berpikir spesifik untuk menarik kesimpulan dari premis-premis (antesedens) yang ada.
Di sisi lain, pengertian ini juga didefinisikan sebagai proses berpikir dengan menggunakan landasan logis untuk menarik kesimpulan berdasarkan fakta atau premis yang telah dianggap benar. Pengertian ini merupakan bagian berpikir yang bertolak belakang dengan pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasil beberapa konsep dan pengertian.
Penalaran dapat disebut sebagai proses dalam menggunakan sistem pengetahuan yang ada untuk menarik kesimpulan, membuat prediksi, maupun untuk membangun penjelasan. Dapat juga dianggap sebagai kemampuan berpikir logis untuk merumuskan penilaian yang adil dan membenarkan suatu posisi. Sehingga dapat dikatakan bahwa hal ini merujuk pada identifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi argumen-argumen yang ada.
Dalam segi lain, penalaran dijadikan sebagai kapasitas seseorang secara sadar dalam menerapkan logika dengan menarik bagian kesimpulan dari informasi yang ada dengan tujuan untuk mencari sebuah kebenaran. Psikolog dan ilmuwan kognitif telah berusaha mempelajari dan menjelaskan bagaimana orang bernalar. Contohnya adalah proses kognitif dan saraf mana yang terlibat dan faktor budaya yang mempengaruhi kesimpulan yang dibuat oleh seseorang.
Secara umum, pengertian penalaran adalah kemampuan untuk menilai sesuatu secara rasional dengan menerapkan sistem logika berdasarkan informasi baru atau yang sudah ada ketika membuat keputusan atau memecahkan rumusan masalah, sehingga memungkinkan untuk menimbang keuntungan dan kerugian dari tindakan-tindakan sebelum memilihnya.
Terdapat dua jenis penalaran, yaitu deduktif dan induktif. Lalu apa itu? Coba jelaskan pengertian penalaran deduktif dan jelaskan pengertian penalaran induktif! Berikut penjelasan dan jenisnya.
Berikut pengertian menurut beberapa ahli;
Ia mengemukakan bahwa penalaran yang dikenal dengan reasoning adalah proses di mana kita mencapai kesimpulan setelah memikirkan semua fakta.
Menurutnya, penalaran adalah serangkaian transformasi informasi yang diberikan untuk menelaah sebuah konklusi. Atau dapat dikatakan bahwa hal tersebut adalah daya pikir seseorang dalam menarik dan menyimpulkan sesuatu.
Ia berpendapat bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk, yang menuju kepada suatu kesimpulan.
Baca juga: Pengertian Wawancara Terstruktur, Kelebihan dan Kekurangan Serta Contohnya
Beberapa ciri-cirinya yaitu;
Yaitu pikiran yang sehat harus memenuhi unsur logis, yang artinya pemikiran yang dipertimbangkan secara objektif dan didasarkan pada data yang benar.
Yaitu pikiran yang sehat tidak terlepas dari adanya daya imajinatif dalam merangkai, menyusun, atau menghubungkan petunjuk-petunjuk kecerdikan ke dalam suatu keteladanan.
Yaitu pikiran yang rasional menunjukkan bahwa apa yang sedang dinalar merupakan fakta atau kenyataan yang memang dapat dipikirkan secara mendalam.
Contoh term; semua tebu itu manis
Semua tebu merupakan term dan manis juga merupakan term.
Contoh proposisi; Ayam merupakan kelas burung.
Terdapat dua jenis dalam penelitian sebagaimana yang dilansir dalam buku Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (2019) Oleh S. Aminah dan Roikan.
Pengertian penalaran logika secara deduktif adalah proses penarikan kesimpulan dari proposisi yang bersifat umum ke yang lebih khusus. Penalaran jenis ini sering dianggap oleh banyak orang sebagai standar untuk penelitian ilmiah.
Penalaran deduktif dimulai dengan teori dan hipotesis, kemudian dilakukan penelitian untuk menguji apakah teori dan hipotesis yang ada dapat dibuktikan keabsahannya dengan suatu kasus tertentu.
Dengan menggunakan penalaran deduktif, jika terdapat suatu yang benar dalam kategori tertentu, maka hal tersebut dianggap benar untuk semua hal dalam kategori tersebut secara umum.
Penalaran ini dibedakan atas silogisme (deduktif yang lengkap proposisinya) dan entimen (deduktif yang hilang salah satu premisnya).
Contoh silogisme yaitu;
Semua model adalah perempuan yang cantik.
Ani adalah model.
Ani adalah perempuan yang cantik.
Contoh entimen yaitu;
Dia menerima penghargaan karena dia mendapat peringkat satu di sekolahnya.
Pengertian penalaran logika secara induktif adalah kebalikan dari penalaran deduktif, di mana penalaran induktif ini merupakan sebuah proses penarikan kesimpulan dari peristiwa khusus baik satu atau lebih peristiwa untuk menentukan hukum umum.
Jenis ini dimulai dengan pengamatan khusus atau contoh nyata dari kejadian, tren, atau proses sosial dan berlanjut secara analitis terhadap generalisasi dan teori yang luas berdasarkan pada kasus yang diamati.
Penalaran induktif biasa disebut sebagai pendekatan dari bawah ke atas, karena dimulai dari kasus khusus di lapangan hingga tingkat abstrak teori. Ini sangat membantu untuk ekstrapolasi, prediksi, dan argument ‘sebagian ke keseluruhan’ (part to whole arguments).
Berdasarkan pada pengertian penalaran induktif di atas, terdapat beberapa jenis induktif yaitu;
Yaitu mengandalkan beberapa pernyataan tertentu untuk mendapatkan kesimpulan yang umum.
Contohnya adalah;
Besi dipanaskan memuai
Tembaga dipanaskan memuai
Maka disimpulkan bahwa logam dipanaskan akan memuai
Yaitu penarikan kesimpulan dengan membandingkan dua hal yang memiliki sifat yang sama.
Contohnya adalah;
Andri adalah lulusan Universitas A, dia cerdas
Bayu adalah lulusan Universitas A
Dengan demikian, Bayu cerdas
Yaitu menyimpulkan dengan menghubungkan gejala-gejala yang saling berhubungan melalui hubungan kausal atau sebab akibat.
Contohnya adalah;
Ramalan cuaca menginformasikan bahwa hari ini akan turun hujan, jadi Ani keluar rumah dengan membawa payung.
Demikianlah penjelasan mengenai penalaran dan jenisnya. Penalaran yang tajam menjadi salah satu yang perlu dikuasai oleh mahasiswa agar bisa menjadi lulusan yang mampu memberikan perubahan untuk bangsa. Maka dari itu, di Sampoerna University menyelenggarakan program-program pendidikan di bawah lisensi dan otoritas berkredensial dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia yang memenuhi standar nasional dan internasional.
Lebih dari sekadar kampus internasional, Sampoerna University juga merupakan sebuah komunitas belajar yang mempersiapkan mahasiswanya untuk sukses, baik secara akademis maupun profesional. Di Sampoerna University, mahasiswa tidak hanya belajar dan mendapatkan ketelitian akademis, mereka juga ditantang untuk berpikir, melaksanakan, dan tumbuh ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan program pendidikan Sampoerna University, mahasiswa dijamin memiliki keterampilan dan kredensial lebih baik yang akan membukakan mereka pintu untuk karir nasional maupun internasional setelah mereka lulus.
Dapatkan informasi terkait program studi, akademik dan kemahasiswaan yang ada di Sampoerna University dengan mengisi data dibawah ini dan team kami akan siap melayani.
[formidable id=8]
Referensi
Academia