Mengenal Adversity Quotient – Cara Cerdas Menghadapi Masalah

Dalam setiap kehidupan manusia, pastinya perjalanan hidup kita akan dihadapi oleh sebuah rintangan. Apabila kita sering dihadapkan pada berbagai masalah yang membuat kita terpuruk, disinilah Adversity Quotient (Adversity Quotient) membawa sebuah solusi dalam menghadapi masalah dan kunci untuk bangkit kembali dan melangkah maju. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007, Adversity Quotient bisa dijelaskan sebagai kemampuan untuk bertahan atau mencapai tujuan dengan keras kepala. Ini berarti seseorang punya kemauan kuat dan tekad untuk menghadapi rintangan dan mencapai apa yang diinginkan.

Pengertian Adversity Quotient

Adversity Quotient (Adversity Quotient), yang diterjemahkan sebagai kecerdasan dalam menghadapi masalah, adalah konsep yang dikembangkan oleh Paul G. Stoltz.  Konsep ini  muncul dari pemikiran bahwa kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ) saja tidak cukup untuk meraih kesuksesan.

Adversity Quotient berfokus pada kemampuan individu untuk menghadapi berbagai situasi sulit, tantangan, dan kemalangan dalam hidup.  Ini bukan sekadar ketahanan mental, melainkan kecerdasan yang melibatkan cara pandang kita terhadap sebuah masalah, sikap proaktif dalam menghadapi masalah dan bagaimana kemampuan kita untuk tetap mencari solusi dan bangkit kembali.

Faktor Yang Mempengaruhi Adversity Quotient

1. Kinerja adalah bagaimana kemampuan seseorang terlihat oleh orang lain. Orang bisa dengan cepat melihat hasil kerja seseorang, dan ini biasanya yang paling banyak dievaluasi.
2. Bakat mengacu pada keterampilan, keahlian, pengalaman, dan pengetahuan seseorang.
3. Kemauan adalah tentang motivasi, antusiasme, semangat, dan ambisi seseorang.
4. Kecerdasan memiliki banyak bentuk, menurut Gardner dalam Stoltz (2000), seperti kecerdasan linguistik, kinestetik, spasial, logika, matematis, musik, interpersonal, dan intrapersonal.
5. Kesehatan fisik dan mental juga berperan dalam kemampuan seseorang mencapai kesuksesan. Jika kesehatan fisik dan mental buruk, itu bisa menjadi hambatan, tetapi jika keduanya baik, itu dapat membantu dalam mencapai tujuan.
6. Karakter adalah bagaimana seseorang merespon kesulitan. Menurut Satterfield dan Seligman dalam Stoltz (2000), orang yang merespons kesulitan dengan optimis lebih cenderung bersikap agresif dan mengambil risiko, sementara orang yang merespons dengan pesimis cenderung bersikap pasif.
7. Genetika merupakan faktor yang mendasari perilaku seseorang, seperti yang ditunjukkan oleh hasil riset.
8. Pendidikan juga memainkan peran penting dalam membentuk seseorang. Seperti halnya genetika, pendidikan dapat mempengaruhi kecerdasan, pembentukan kebiasaan, perkembangan karakter, keterampilan, kemauan, dan kinerja seseorang.
9. Self-efficacy adalah keyakinan seseorang dalam menghadapi masalah dan mencapai tujuan. Keyakinan ini mempengaruhi cara seseorang berperilaku dan berpikir dalam mengatasi tantangan.

Dengan kata lain, Adversity Quotient tidak melulu tentang menghindari masalah, melainkan tentang cara cerdas dalam mengelola dan mengatasi masalah tersebut.

Para ahli umumnya sepakat bahwa Adversity Quotient memiliki beberapa dimensi, yang akan dibahas lebih lanjut di bagian lain.  Namun, inti dari Adversity Quotient adalah kemampuan untuk berkembang di tengah situasi yang sulit.  Individu dengan Adversity Quotient tinggi tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh.

Sampoerna University

Sampoerna University adalah sebuah universitas terakreditasi penuh di Indonesia yang menawarkan pilihan terbaik bagi mereka yang mencari pendidikan internasional unggul. Kami adalah universitas swasta, non-denominasi, nirlaba yang berlisensi dan terakreditasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Sampoerna University berkomitmen untuk menyediakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi para mahasiswanya. Hal ini diwujudkan melalui fasilitas modern dan fakultas berkualitas yang kami sediakan.

Selain pendidikan di dalam kampus, kami mendorong para mahasiswa untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan eksternal seperti seminar, kompetisi, dan konferensi nasional dan internasional. Dengan partisipasi aktif, mereka akan mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari universitas.

Segera daftar untuk ikut proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2023-2024 disini. Admission Team kami akan segera menghubungi untuk memberi informasi lebih detail.

Jadwalkan dengan kami kapanpun kamu ingin visit tour kampus on-site atau virtual!