Artikel,
Artikel - FAS,
Artikel - FET,
Artikel - FOB,
Artikel - FOE,
Pada dasarnya, double degree merupakan program perkuliahan yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan gelar dari dua kampus berbeda. Ini berarti, mahasiswa harus menempuh setengah masa pendidikannya di kampus satu, dan sisanya di kampus yang lain.
Program ini biasanya dilakukan universitas dalam negeri dan bekerja sama dengan universitas luar negeri. Salah satu kampus yang menyelenggarakan program double degree ini adalah Sampoerna University bekerja sama dengan Arizona University di Amerika Serikat.
Baca Juga: Keunggulan Program Sampoerna University
Dari sistem pendidikan, program ini berbeda dengan program perkuliahan reguler. Pada program reguler, mahasiswa memilih satu program studi dan lulus dengan gelar dari satu kampus saja. Meskipun begitu, keduanya memiliki persamaan dalam lama waktu studi yaitu 4 tahun untuk program sarjana.
Lalu adakah perbedaan lain di antara program double degree dan kuliah reguler? Berikut ulasannya!
Sebagaimana yang sempat dibahas sedikit di atas, mahasiswa dari program double degree dan reguler memiliki gelar berbeda. Karena berkuliah di universitas dalam dan luar negeri, mahasiswa mengampu dua gelar sekaligus.
Misalnya seorang mahasiswa mengambil Jurusan Ekonomi, maka gelar yang diampu adalah S.E. (Sarjana Ekonomi) dan B.Ec (Bachelor of Economic). Hal ini tentu berbeda dengan mahasiswa reguler yang mengampu satu gelar saja (contohnya, S.E.) ketika mereka lulus nanti.
Tidak hanya gelar, lulusan double degree juga akan menerima dua ijazah dari dua kampus dari dalam dan luar negeri. Hal ini tentu berbeda dengan program reguler. Mahasiswa lulusan program ini hanya menerima satu ijazah dari universitas dalam negeri saja ketika mereka lulus kelak.
Soal legalitas, kedua ijazah lulusan double degree sama-sama bisa digunakan untuk melamar kerja baik di dalam maupun luar negeri. Ijazah dari Sampoerna University telah terakreditasi DIKTI, dan ijazah Arizona University telah terakreditasi di Amerika Serikat.
Idealnya mahasiswa reguler akan menyelesaikan pendidikan S1 dalam waktu 4 tahun, dan bisa langsung dilanjutkan ke jenjang S2 selama 2 tahun. Untuk menyelesaikan S3 di luar negeri, paling tidak mereka butuh waktu 3 tahun.
Lulusan double degree akan menempuh pendidikan sarjana mereka selama 4 tahun, magister 2 tahun, dan S3 lebih cepat dari program reguler karena sudah berpengalaman belajar di luar negeri. Jadi bicara kesempatan untuk sukses, jelas lulusan program ini memiliki peluang lebih besar.
Meskipun kelihatannya program double degree memiliki lebih banyak keuntungan, tetapi hal tersebut sepadan dengan tanggung jawab serta risiko yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa program ini mau tidak mau harus beradaptasi dan belajar bahasa asing, agar bisa melanjutkan sisa masa studi di luar negeri.
Mereka juga harus mempertimbangkan biaya yang secara ekonomi tentu lebih besar, apalagi jika dibandingkan dengan biaya pendidikan program perkuliahan reguler. Apapun itu, semua kembali pada kemampuan Anda sebagai mahasiswa. Apabila ingin kesempatan sukses lebih besar, double degree merupakan pilihan bijaksana.
Semoga bermanfaat.