Artikel,
Artikel - FAS,
Artikel - FOB,
Artikel - FOE,
Edukasi,
Kata, frasa, klausa, dan kalimat adalah elemen-elemen dalam tatanan bahasa. Keempat elemen itu tentunya memiliki arti yang berbeda-beda. Namun, di antara empat elemen itu mungkin frasa dan klausa lah yang mungkin jarang diketahui definisinya oleh sebagian orang.
Kata dan kalimat mungkin nyaris semua orang tahu apa artinya, sedangkan frasa dan klausa mungkin hanya sebagian orang yang mengerti maknanya. Nah, di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa arti dari klausa dan perbedaannya dengan frasa dan kalimat. Berikut adalah penjelasannya.
Pengertian klausa adalah gabungan dua kata atau lebih yang terdiri dari subjek dan predikat. Umumnya, klausa akan dilengkapi dengan objek, keterangan, dan pelengkap. Klausa sekilas memang mirip dengan kalimat, tetapi yang membedakan antara klausa dengan kalimat adalah klausa tidak dibubuhi tanda baca dan juga tidak memiliki intonasi akhir ketika dibaca. Intonasi yang dimaksudkan adalah tanda tanya, perintah, sampai berita.
Bisa dikatakan bahwa klausa adalah bagian dari suatu kalimat. Sedangkan perbedaan klausa dan frasa adalah, frasa bersifat tidak predikatif, dibanding klausa yang predikatif. Jika diberikan tanda baca atau intonasi perintah, maka klausa akan berubah menjadi sebuah kalimat.
Unsur pada klausa terbagi menjadi dua, yakni unsur inti dan non-inti. Unsur inti terdiri dari subjek dan predikat sedangkan non-inti adalah objek, pelengkap, serta keterangan.
Klausa adalah unsur di dalam suatu kalimat dimana mayoritas kalimat terdiri dari dua klausa.
Klausa merupakan suatu sintaksis yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung unsur predikat.
Klausa merupakan suatu sintaksis yang sifatnya memiliki predikat. Maksudnya adalah suatu kalimat terdapat predikat, jika tidak ada maka kalimat itu bukan disebut sebagai predikat.
Klausa merupakan satuan gramatikal yang berbentuk gabungan kata yang terdiri atas subjek dan predikat. Klausa ini dapat dijadikan sebagai kalimat.
Baca juga: Konjungsi adalah: Pengertian, Fungsi, Macamnya
Berikut adalah ciri-ciri klausa yang membuatnya berbeda dengan frasa atau kalimat.
Jenis klausa tidak hanya satu, tetapi dibagi menjadi berbagai macam jenis. Jenis-jenis itu diklasifikasi berdasarkan indikator tertentu. Klau Berikut adalah jenis-jenis dari klausa:
Klausa berdasarkan struktur berarti klausa yang digunakan dengan struktur kalimat yang jelas. Berdasarkan strukturnya ini klausa terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Klausa bebas merupakan klausa yang unsurnya lengkap, yaitu mengandung subjek dan predikat. Klausa bebas ini umumnya akan digunakan sebagai kalimat utama dan juga dapat berdiri sendiri tanpa adanya embel-embel kata penghubung, contoh klausa bebas antara lain:
Klausa terikat adalah suatu klausa yang tidak bisa menjadi kalimat karena tidak mengandung subjek dan predikat. Klausa jenis ini disebut juga dengan anak kalimat. Klausa terikat memiliki ciri-ciri, yaitu menggunakan konjungsi atau kata penghubung.
Contoh klausa terikat:
Jenis klausa selanjutnya adalah klausa berdasarkan fungsinya. Maksudnya, klausa digunakan dengan tujuan tertentu. Klausa jenis ini terbagi menjadi lima macam, yaitu:
Klausa objek maksudnya adalah klausa berfungsi sebagai subjek di dalam tatanan kalimat dasar. Klausa sebagai objek ini biasanya terdapat di awal atau di akhir kalimat.
Contoh klausa subjek:
Ibu menangis ketika tahu Roni mendapatkan nilai rapor yang jelek.
Klausa objek tentunya adalah klausa yang berfungsi menjadi objek di dalam suatu kalimat. Objek dapat berupa objek langsung atau tidak langsung. Maksud dari objek langsung adalah objek berupa kata kerja berimbuhan me-, sedangkan tidak langsung berimbuhan me-..-an
Contoh kalimat klausa objek:
Ibu membeli makanan kesukaan adik (objek langsung)
Ayah mendatangkan guru les untuk kakak yang sedang ujian (objek tidak langsung)
Klausa pelengkap adalah klausa yang berfungsi untuk melengkapi kalimat dimana letaknya bersebelahan dengan objek atau predikat. Klausa pelengkap tidak bisa diletakkan di awal kalimat karena sifatnya yang melengkapi.
Contoh Kalimat klausa pelengkap:
Tika menjadi murid terpintar di kelas itu.
Klausa keterangan maksudnya adalah sebagai keterangan yang menjelaskan suatu kalimat. Klausa keterangan dapat diletakan di posisi manapun di dalam suatu kalimat.
Contoh kalimat klausa keterangan:
Mereka sedang belajar di sekolah dengan Ibu Suri sebagai pembimbingnya.
Klausa berdasarkan kata yang bersifat negatif terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Klausa negatif adalah klausa yang predikatnya merupakan kata negatif seperti tidak, jangan, bukan.
Contoh kalimat klausa negatif:
Kakak tidak datang ke sekolah
Klausa positif adalah klausa yang predikatnya tidak mengandung kata negatif atau berarti predikatnya lebih bersifat positif.
Contoh kalimat klausa positif:
Adik sukses memenangkannya
Klausa berdasarkan unsur predikatnya terbagi menjadi enam macam, yaitu:
Klausa verba adalah klausa yang predikatnya berupa kata kerja. Klausa verba masih terbagi menjadi dua macam, yaitu transitif dan intransitif.
Contoh kalimat klausa verba:
Kakak sedang belajar bahasa asing.
Klausa nomina adalah klausa yang predikatnya berupa kata benda.
Contoh kalimat klausa nomina:
Dia adalah seorang mahasiswa S-3.
Klausa Adjektiva adalah klausa yang predikatnya berupa kata sifat.
Contoh kalimat klausa adjektiva:
Kakak lebih pintar dibanding adik
Klausa preposisional adalah klausa yang menjadikan suatu kata depan menjadi predikat.
Contoh kalimat klausa preposisional:
Ayah ke kantor diantar oleh kakak
Klausa numeralia maksudnya adalah klausa yang predikatnya berupa bilangan angka.
Contoh kalimat klausa numeralia:
Sepasang sepatu telah dijual oleh kakak
Klausa Adverbia adalah klausa yang predikatnya berupa kata keterangan.
Contoh kalimat klausa adverbia:
Dia murid paling pintar di sekolah ini.
Demikian penjelasan mengenai klausa, salah satu hal yang diajarkan di Sampoerna University dalam mata kuliah inti Pendidikan Umum. Mata kuliah ini akan membekali mahasiswa dengan kerangka pendidikan interdisipliner berdasarkan kurikulum pendidikan tinggi standar Amerika Serikat dan dipandu oleh standar pendidikan Indonesia.
Oleh karena itu Sampoerna University menargetkan enam kompetensi tingkat perguruan tinggi berdasarkan rubrik NILAI yang dikembangkan oleh Association of American Colleges & Universities yang menjadi landasan pendidikan umum dan mata kuliah inti.
Keenam kompetensi itu meliputi, berpikir kritis, komunikasi yang efektif, pemahaman etika, pembelajaran global, literasi informasi, dan literasi kuantitatif. Tertarik mengetahui lebih dalam mengenai mata kuliah inti ini? Klik di sini untuk informasi dan deskripsi lebih lengkapnya.
Pelajari lebih lanjut terkait program studi, metode pengajaran dan seputar informasi akademik yang ada di Sampoerna University dengan mengisi data dibawah ini dan team kami akan siap melayani.
[formidable id=8]
Referensi
Dosen Bahasa