Artikel,
Artikel - FAS,
Artikel - FOB,
Artikel - FOE,
Edukasi,
Di dalam suatu penelitian, terdapat satu istilah yang disebut dengan hipotesis. Hipotesis statistik ini merupakan sesuatu yang perlu dilakukan karena akan menjadi gambaran kesimpulan dari penelitian. Berdasarkan pengujiannya, hipotesis terbagi menjadi dua, yaitu hipotesis statistik dan hipotesis penelitian.
Namun, artikel ini akan secara khusus membahas mengenai hipotesis statistik serta perbedaannya dengan hipotesis penelitian. Tapi, sebelum membahas lebih lanjut mengenai hipotesis statistik, kita akan membahas lebih dulu mengenai gambaran umum apa itu hipotesis.
Hipotesis secara etimologis berasal dari Bahasa Yunani, yakni Hypo yang berarti lemah dan Thesis yang berarti teori. Jadi pengertian dari hipotesis adalah suatu pernyataan yang sifatnya masih lemah karena masih butuh dibuktikan. Hipotesis juga bisa dibilang sebagai dugaan sementara di dalam suatu penelitian.
Hipotesis memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:
Hipotesis memiliki fungsi antara lain:
Hipotesis statistik adalah suatu dugaan sementara terkait dengan populasi dalam suatu penelitian kuantitatif dan kebenarannya masih perlu dibuktikan. Oleh sebab itu, hipotesis ini juga perlu diuji untuk memastikan kebenarannya atau menguatkan argumennya.
Hipotesis wajib dibuktikan dengan hasil penelitian. Ketika hipotesis terbukti kebenarannya, maka hipotesis akan digunakan, sedangkan jika tidak terbukti, maka hipotesis ditolak. Oleh sebab itu, pembuatan hipotesis ini harus benar-benar cermat agar terbukti.
Hipotesis statistik dapat digambarkan dengan variabel dalam bentuk binomial, poisson, dan normal. Ketiga bentuk itu merupakan nilai dari suatu variabel yang disebut juga dengan istilah, mean, varian, standar deviasi, dan proporsi.
Pada hipotesis statistik, biasanya hanya terdapat dua dugaan saja, yaitu H0 dan H1. H0 berarti dugaan diterima, sedangkan H1 berarti dugaan tidak diterima.
Menurut Sheldon M. Ross, hipotesis statistik adalah suatu pernyataan mengenai suatu populasi yang dinyatakan dalam bentuk parameter.
John M Kitchin menjelaskan bahwa hipotesis statistik adalah suatu pernyataan terkait keadaan alam yang terstruktur di dalam suatu kerangka statistik.
Baca juga: Kajian Pustaka: Pengertian, Tujuan, dan Langkah Penulisan
Perbedaan antara hipotesis statistik dengan hipotesis penelitian terletak pada bentuk dugaannya. Jadi keduanya sebenarnya sama-sama suatu dugaan sementara yang belum dibuktikan. Namun bedanya, hipotesis statistik berupa angka, sedangkan hipotesis penelitian berupa pernyataan.
Selain itu, perbedaan antara keduanya adalah hipotesis statistik digunakan untuk menduga populasi, sedangkan penelitian mengenai suatu permasalahan.
Contoh dari hipotesis statistik adalah ketika ada penelitian yang ingin menduga bahwa mayoritas pekerja di suatu perusahaan merasa puas dengan gaji yang diberikan perusahaan. Kata mayoritas itu berarti harus dijelaskan dalam bentuk angka. Jadi misalnya perusahaan itu memiliki karyawan 100 orang, untuk menyimpulkan mayoritas berarti ditentukan bahwa di atas 50 orang berarti sudah mayoritas.
Artinya, jika penelitian hasilnya adalah 60 orang memang puas dengan gaji, maka hipotesis diterima alias sesuai dengan dugaan. Sedangkan, jika hanya 30 karyawan yang merasa puas, berarti dugaan anda salah dan hipotesis ditolak.
Sedangkan hipotesis penelitian contohnya adalah ketika seorang peneliti ingin mengetahui hubungan keaktifan siswa di ekstrakurikuler terhadap tingkat nilai siswa. Dari situ peneliti memiliki dugaan antara lain:
Berdasarkan bentuknya, hipotesis sendiri terbagi menjadi empat macam, yaitu deskriptif, komparatif, asosiatif, dan kausal. Namun, pada hipotesis statistik, hanya bisa diterapkan pada komparatif, asosiatif, dan kausal.
Hipotesis statistik tidak bisa diterapkan pada hipotesis deskriptif, karena hipotesis deskriptif biasanya hanya memiliki variabel tunggal.
Hipotesis komparatif adalah dugaan sementara yang berupa perbandingan antara dua variabel di dalam penelitian.
Contoh hipotesis statistik komparatif misalnya adalah ketika ada penelitian mengenai perbandingan penggunaan teknologi X terhadap kecepatan kerja perusahaan A.
Maka hipotesis yang bisa dirumuskan adalah:
H0: Tidak ada perbedaan kecepatan kerja pada penggunaan teknologi X.
H1: Ada perbedaan kecepatan kerja pada penggunaan teknologi X.
Hipotesis asosiatif adalah dugaan sementara terkait dengan hubungan antar variabel di dalam penelitian.
Contoh hipotesis statistik asosiatif misalnya adalah ketika ingin meneliti soal hubungan antara intensitas menonton televisi terhadap IPK mahasiswa di kampus X.
Hipotesis yang bisa dirumuskan adalah:
H0 = tidak ada hubungan antara intensitas menonton TV dengan IPK mahasiswa kampus X
H1 = Ada hubungan antara intensitas menonton TV dengan IPK mahasiswa kampus X
Hipotesis kausal adalah dugaan sementara terkait adanya hubungan sebab-akibat di dalam suatu variabel penelitian.
Contoh hipotesis statistik kausal misalnya terkait dengan penelitian mengenai pengaruh banyaknya intensitas terpaan iklan terhadap kesadaran terhadap merek.
Maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah:
H0 = Tidak ada pengaruh dari intensitas terpaan iklan terhadap kesadaran merek.
H1 = Ada pengaruh dari intensitas terpaan iklan terhadap kesadaran merek.
Ada beberapa langkah untuk melakukan hipotesis statistik, yaitu:
Hipotesis tentunya harus dirumuskan lebih dulu agar bisa mengetahui batasan dari penelitian. Hipotesis yang dirumuskan terbagi menjadi dua, yaitu:
Contoh: tidak ada hubungan antara keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler terhadap nilai rapor
Contoh: ada hubungan antara keaktifan siswa dalam ekstrakurikuler terhadap nila rapor.
Taraf nyata ini adalah batas toleransi terhadap kesalahan. Biasanya batas toleransi ini dinyatakan dalam bentuk persentase seperti 1%, 2%, 10%, dan lain sebagainya.
Selanjutnya adalah membuat kriteria terkait dengan penerimaan atai penolakan terhadap hipotesis.
Hipotesis diterima jika uji statistik berada pada nilai kritis, sedangkan hipotesis akan ditolak jika berada di luar nilai kritis.
Maksudnya adalah memperkirakan tingkat mewakili pada sampel terhadap populasi. Rumus uji nilai statistik yaitu:
Keterangan:
z = nilai uji
x = rata-rata sampel
σ = standar deviasi populasi
n = jumlah sampel penelitian
Setelah uji statistik dilakukan, maka kesimpulan akan didapatkan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi kita sudah tahu apakah hipotesis ditolak atau diterima.
Biasanya terdapat dua kesalahan ketika menguji hipotesis, yaitu:
Demikian penjelasan mengenai hipotesis statistik. Hal ini tentu sangat penting untuk diterapkan dalam penelitian. Makanya, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Sampoerna University sangat didukung.
Ini terlihat dengan dibentuknya unit Center for Research and Community Service (CRCS) di bawah Kantor Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (Vice Rector of Academic and Student Affairs /VRASA). Nantinya, hasil penelitian dari mahasiswa atau lulusan Sampoerna University akan dipublikasikan di Online Journal System yang dimiliki.
Dalam beberapa tahun sejak didirikan, Sampoerna University telah menjadi pilihan pendidikan tinggi yang menarik bagi calon mahasiswa di Indonesia. Dengan pendekatan pembelajaran yang inovatif, koneksi industri yang kuat, dan fokus pada pengembangan karir, kami memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Segera daftar untuk ikut proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2023-2024 disini. Admission Team kami akan segera menghubungi untuk memberi informasi lebih detail.
Jadwalkan dengan kami kapanpun kamu ingin visit tour kampus on-site atau virtual!