Artikel,
Artikel - FAS,
Artikel - FET,
Artikel - FOB,
Artikel - FOE,
Edukasi,
Bagi para siswa atau mahasiswa, pernahkah kalian menerima materi berupa ringkasan yang dibagikan oleh guru atau dosen ketika sedang berada di dalam kelas? Materi-materi yang dibagikan itu bisa dalam bentuk satu kertas cetak, atau untuk jaman sekarang ini bisa dalam bentuk digital berupa slide atau pdf. Kalau pernah, itu adalah handout.
Umumnya hal tersebut dibagikan ketika pembelajaran akan dimulai. Jika pernah, kalian berarti sudah memegang bahan ajar yang dinamakan dengan handout. Apa itu handout? Berikut ini penjelasannya.
Handout pembelajaran adalah bahan ajar cetak yang berisi tentang poin-poin penting materi yang akan dipresentasikan atau diajarkan oleh tenaga didik. Nantinya bahan ajar itu akan diberikan kepada para peserta didik untuk memudahkan mereka memahami materi yang akan diajarkan di dalam kelas. Poin-poin penting yang dituliskan di handout berasal dari literatur-literatur yang relevan dengan materi yang akan diajarkan.
Handout ini banyak digunakan oleh tenaga didik karena sifatnya yang ringkas dan ekonomis.Pada perkembangannya, handout memiliki beberapa variasi, tak hanya dalam bentuk catatan saja, tetapi ada pula yang berbentuk diagram, dan campuran catatan dan diagram.
Contoh handout pembelajaran yang kerap digunakan oleh tenaga pengajar biasanya berupa kertas cetak yang akan dibagikan ke peserta didik. Namun, semenjak pandemi format kertas tampaknya mulai ditinggalkan.
Contoh bahan ajar handout yang mungkin kerap ditemui selama pembelajaran jarak jauh atau daring biasanya berbentuk digital dengan format pdf. Materi dalam bentuk digital itu bisa dikatakan lebih efisien karena tidak memerlukan kertas untuk mencetak handout yang akan diajarkan di kelas.
Handout dibuat tentunya memiliki manfaat. Manfaat-manfaat itu di antaranya:
Menurut Prastowo (2011), handout pada mata pelajaran yang bersifat praktik akan berbeda dengan handout pada pelajaran non-praktik. Jadi antara pelajaran praktik dan non-praktik, handoutnya akan berbeda pula bentuknya.
Pasalnya, karakteristik antara keduanya pun berbeda. Berikut adalah penjelasannya.
Handout pada mata pelajaran yang masuk kategori praktik umumnya berisi langkah-langkah yang akan ditempuh untuk melakukan tugas yang akan dikerjakan siswa. Pada handout ini, tenaga didik harus benar-benar mengetahui cara penggunaan alat atau instrumen praktik agar tidak berakibat fatal ketika terjadi kesalahan.
Bahkan, untuk membuat handout mata pelajaran praktik, terkadang perlu melakukan uji coba tes terlebih dahulu sebelum benar-benar melakukan praktik entah itu di laboratorium, lapangan, maupun bengkel, agar mengetahui sejauh mana para peserta didik memahami materi yang diajarkan.
Karena praktik, maka perlu adanya peringatan mengenai keselamatan kerja.
Handout untuk mata pelajaran didasarkan pada Satuan Acara Pembelajaran (SAP) atau materi yang akan diajarkan pada hari itu. Isi handout non-praktik sendiri berisi tentang ringkasan keseluruhan materi atau perincian materi.
Handout mata pelajaran non-praktik umumnya dapat berupa slide, kertas cetak, gambar dan lain sebagainya. Sementara itu, format pembuatan handout ini tidak memerlukan header dan footer.
Baca juga: Memahami Sebuah Inovasi, Pengertian, Manfaat dan Bentuknya
Meski terkesan sederhana, cara membuat handout sebenarnya harus disusun dengan teliti dan sempurna agar dapat dijadikan bahan ajar yang baik bagi para siswa. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk menyusun handout, di antaranya:
Seperti umumnya tulisan, handout pun juga memiliki struktur yang dijadikan dasar dalam ringkasan.
Bagian judul akan berisi mengenai judul materi yang akan disampaikan. Bisa juga ditambahkan dengan identitas tenaga pengajar pembuat handout dan instansinya.
Pendahuluan merupakan bagian yang berisi mengenai gambaran umum materi yang akan diuraikan. Rincian bagian ini antara lain:
Bagian isi handout adalah bagian utama pada handout. Jadi, bagian ini berisi mengenai:
Bagian pelengkap ini bisa dibilang sebagai bahan pendukung yang terkait dengan materi pelajaran yang diuraikan. Pelengkap-pelengkap itu seperti:
Hal tersebut digunakan sebagai penunjang supaya peserta didik akan lebih paham mengenai materi yang diajarkan. Ilustrasi itu dapat berupa gambar, diagram, foto, grafik, dan lain sebagainya.
Pada bagian akhir handout, tenaga didik dapat mencantumkan tugas dan latihan soal untuk para peserta didik. Tujuan adanya tugas dan latihan ini tentunya supaya para peserta dapat turun langsung mengerjakan materi-materi yang sudah diajarkan. Tugas yang diberikan bisa dalam bentuk eksperimen, diskusi, merangkum, hingga melakukan pengamatan.
Dengan adanya tugas, diharapkan para peserta dapat meninjau ulang materi sehingga lebih paham mengenai apa yang mereka pelajari dan apa yang mereka kerjakan.
Pada bagian akhir juga ditambahkan sumber-sumber yang digunakan sebagai materi bahan ajar. Dengan adanya sumber ini, argumen-argumen yang ada di dalam materi akan lebih valid untuk dipelajari.
Di Sampoerna University, handout yang diberikan tentunya sesuai dengan standar yang sudah diterapkan. Dengan kurikulum yang dirancang bersama dengan Broward College untuk 2 tahun pertama kuliah di Sampoerna University. Nantinya, 2 tahun pembelajaran awal tersebut dapat ditransfer ke program empat tahun di berbagai universitas di U.S dan negara lainnya.
Selain itu, Sampoerna University juga menyelenggarakan program-program pendidikan dibawah lisensi dan otoritas dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Ini bertujuan untuk memenuhi syarat agar berkontribusi kepada masyarakat melalui pendidikan.
Referensi
Educhannel – Handout adalah