Profesional dalam bidang akuntansi di masa depan harus mahir menggunakan teknologi, antara lain, untuk memecahkan masalah, merencanakan strategi, mengevaluasi risiko, dan memprediksi tren. Program Sarjana Akuntansi Sampoerna University dirancang untuk membekali mahasiswa dengan penalaran analitis, dan keterampilan data, serta terinspirasi oleh penelitian akuntansi profesional dan ilmiah yang memberikan mahasiswa wawasan mengenai isu-isu yang mendasari angka-angka akuntansi, sehingga memupuk kemampuan mereka untuk membuat keputusan bisnis yang tepat dan strategis. Sepanjang pendidikannya, peserta didik dihadapkan paham akan berbagai kasus etika dan sosial yang dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap yang menjunjung tinggi nilai etika dan tanggung jawab sosial di tempat kerja.
Di Program Studi Akuntansi Sampoerna University, kami menawarkan pendidikan akuntansi berkualitas tinggi kepada mahasiswa, sebagaimana diuraikan di bawah Jalur Studi Akuntansi. Jika mahasiswa memenuhi IPK minimal 3,3 pada akhir semester kelima, mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk memperoleh salah satu kualifikasi profesional berikut:
A. Diploma Lanjutan CIMA dalam Akuntansi Manajemen
Mahasiswa harus menyelesaikan enam modul CGMA Finance Leadership Program (FLP) dan lulus dua ujian untuk mendapatkan gelar. CGMA (Chartered Global Management Accountant) adalah lembaga akuntansi manajemen yang paling banyak dipegang di dunia dengan lebih dari 137.000 orang yang ditunjuk. Didirikan pada tahun 2012 oleh AICPA dan CIMA untuk memberikan penghargaan kepada akuntan manajemen bertalenta yang telah mencapai tolok ukur kualitas dan kompetensi tertinggi. Di akhir program, mahasiswa diperbolehkan untuk menambahkan sebutan CIMA Adv. Dip. MA. didalam nama mereka.
B. Diploma Pelaporan Keuangan
Mahasiswa harus menyelesaikan kurikulum Diploma Pelaporan Keuangan dan lulus ujian ACCA untuk mendapatkan gelar. ACCA (Asosiasi Akuntan Bersertifikat Chartered), yang didirikan pada tahun 1904 di Inggris, adalah salah satu organisasi global terkemuka untuk akuntan profesional.
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) bersifat wajib di lebih dari seratus negara di seluruh dunia. Uni Eropa (UE) mewajibkan semua perusahaan publik untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan IFRS. Yang juga terkena dampaknya adalah anak perusahaan dan afiliasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Uni Eropa. Negara-negara lain, seperti Australia, Hong Kong, Afrika Selatan, dan Indonesia menyelaraskan standar akuntansi mereka dengan IFRS.
Setelah program selesai, mahasiswa diperbolehkan menambahkan sebutan Dip. IFR dalam nama mereka.