Artikel,
Artikel - FAS,
Artikel - FOB,
Artikel - FOE,
Edukasi,
Critical thinking biasanya harus dimiliki oleh seseorang yang sedang dalam proses mencari kerja dan berpikir kritis. Critical thinking adalah salah satu soft skill yang menjadi poin dalam rekrutmen karyawan ketika perusahaan membuka lowongan pekerjaan. Seiring perkembangan zaman, di era modern dengan percepatan informasi, menjadi kritis memang sangat diperlukan.
Berpikir secara kritis membuat seseorang mampu memilah informasi secara tepat dan tidak terjebak pada hal-hal yang merugikan. Kemampuan ini sangat diperlukan dalam dunia kerja, terutama saat menjalani pekerjaan di tempat bekerja nya. Pola pikir kritis tak hanya harus dilakukan oleh pemilik jabatan tinggi, tetapi semua orang memerlukannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Perlu diketahui bahwa berpikir kritis adalah salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi atau bisa disebut High Order Thinking Skills (HOTS). Yakni suatu kemampuan berpikir secara logis dan rasional atas informasi yang diterima. Informasi atau kesimpulan yang diterima, seharusnya tidak serta merta diterima secara mentah-mentah.
Diperlukan proses berpikir dalam mengevaluasi dan menganalisis terkait kebenaran informasi atau kesimpulan yang didapat. Mengolah informasi yang didapat secara kritis menggunakan logika yang rasional guna menentukan fakta yang benar-benar dipercaya atau sebaliknya. Inilah yang dimaksud dengan apa itu critical thinking.
Critical thinking berbeda dengan argumentatif, biasanya hanya berwujud lemparan argumen dan berujung pada perdebatan panjang tanpa ujung. Critical thinking adalah artinya mengedepankan logika serta rasionalitas secara objektif, sehingga diperoleh kesimpulan yang membantu dalam proses pencarian keputusan dalam kondisi tertentu.
Baca juga : Mengenal Tipe Kepribadian Koleris, si Dominan dan Ambisius
Kemampuan berpikir kritis penting dimiliki, apalagi ketika seseorang berada dalam suatu masalah dan membutuhkan pemecahan dengan cepat dan tepat. Selain menjadi proses berpikir mendalam, kemampuan ini juga mencakup cara mengevaluasi diri dan membuat seseorang menjadi lebih mandiri, berikut beberapa contoh dari kemampuan berpikir kritis.
Berpikir kritis memiliki manfaat utama yakni memudahkan seseorang untuk mengobservasi suatu masalah yang ada. Secara umum, kemampuan berpikir kritis tinggi membuat seseorang akan selalu rasional dan logis serta memiliki alasan yang jelas. Semua masalah tidak akan bisa ditemukan jawabannya apabila tidak ada observasi dari masalah tersebut dahulu.
Secara tak langsung kemampuan analisis yang dimiliki seseorang akan berkembang, kemampuan analisis mampu membantu menemukan ide-ide baru dalam melakukan evaluasi apabila terdapat kekurangan. Hal ini tentu sangat penting dan memberi manfaat ketika sedang berada dalam kondisi memaksa mereka berpikir kritis dan mengambil keputusan cepat.
Seseorang khususnya saat bekerja di era modern saat ini dituntut untuk lebih tanggap dalam segala hal. Mulai dari beradaptasi dengan lingkungan dan melaksanakan tugas yang merupakan pekerjaannya, jika seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik maka hal ini akan sangat membantu.
Berpikir kritis bisa dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa perilaku selama seseorang tengah berada dalam keadaan berpikir kritis. Berpikir kritis dapat dilihat dari beberapa aspek, berikut ini aspek-aspek dalam critical thinking.
Menjadi salah satu kelemahan dalam sistem pendidikan di Indonesia, yakni kurangnya dilatih dalam hal berpikir kritis alias critical thinking. Hal ini terlihat jelas dalam kehidupan bermasyarakat, sangat mudah sekali ter provokasi dari berita-berita hoax dan malas dalam melakukan cek kebenaran dari pemberitaan atau informasi tersebut.
Critical thinking skills bukanlah hal yang mudah untuk dipelajari namun juga membutuhkan latihan-latihan yang dasarnya harus dimulai sejak memasuki usia sekolah. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih cara berpikir kritis dalam sebuah pembelajaran, khususnya di sekolah.
Dalam dunia kerja, critical thinking adalah termasuk dalam suatu keterampilan non teknis alias soft skill. Pekerja dapat melatih diri membangun serta meningkatkan skill tersebut, berikut ini terdapat beberapa cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pekerjaan.
Demikian pembahasan mengenai pengertian critical thinking, contoh dan aspeknya yang bisa diterapkan untuk kehidupan sehari-hari. Di Sampoerna University bukan sekedar belajar tentang hard skill, namun juga soft skill termasuk analytical dan critical thinking.
Dengan metode pembelajaran yang melatih keterampilan, Sampoerna University percaya bahwa dapat memberikan ilmu dan pengalaman terbaik dalam mencerdaskan bangsa. Yuk dapatkan info lebih lanjut tentang cara mendaftar, kunjungan kampus hingga beasiswa di Sampoerna University dengan klik link yang tertera.
Referensi:
Codemi.co.id – Membangun Keterampilan Berpikir Critical Thinking