Artikel,
Edukasi,
Pernahkan kalian mendengar atau membaca kalimat-kalimat seperti ‘I’m lovin it’, ‘Apapun makanannya minumnya teh..’, dan lain sebagainya? Kalimat-kalimat itu tentu sangat menempel di pikiran kita, dan ketika mendengar kalimat itu kita langsung tahu bahwa yang sedang beriklan adalah produk tertentu. Itulah contoh bentuk teknik pemasaran yang dinamakan dengan copywriting.
Lantas, apa itu copywriting?
Copywriting artinya adalah suatu teknik persuasi dalam menulis naskah pada bahan promosi untuk nantinya disebarluaskan demi kepentingan komersial. Para penulis naskah ini disebut dengan copywriter.
Bahan promosi itu sendiri dapat berupa iklan televisi, radio, poster, majalah, koran, baliho, spanduk dan lain-lain. Copywriting disebut sudah ada sejak jaman dulu. Ketika itu, copywriting dimanfaatkan oleh para pedagang jalanan Roma Kuno. Mereka menggunakan teknik persuasi untuk melakukan barter.
Pada awalnya, tugas copywriting ini hanya digunakan di dalam media pemasaran seperti advertorial, baliho, dan media-media yang berbentuk tulisan lainnya. Namun, Seiring dengan berkembangnya zaman, copywriting tidak hanya digunakan pada media-media konvensional, tetapi juga untuk media sosial juga. Bahkan, copywriting juga digunakan untuk naskah video iklan, jadi tidak hanya berbentuk tulisan, tetapi lisan.
Mengapa copywriting penting? Iklan membutuhkan copywriting yang bagus agar bisa menarik minat dari calon pembeli yang awalnya tidak tertarik sama sekali menjadi penasaran dan ujungnya adalah membeli. Jadi, tujuan dari copywriting ini adalah untuk mendorong hasrat konsumen agar tertarik untuk membeli suatu produk. Oleh sebab itu copywriting adalah elemen yang penting di dalam dunia pemasaran.
Karena tujuan utamanya adalah untuk promosi, maka para penulis harus mampu berpikir kreatif dengan pedoman riset pasar. Selain itu, para penulis juga harus menguasai teknik penulisan.
Di era yang semakin berkembang ini, copywriting tidak hanya dimanfaatkan oleh merek saja, tetapi orang, organisasi, media, sampai lembaga pun juga memanfaatkan copywriting. Karena copywriting adalah salah satu alat persuasi yang ampuh.
Meskipun berbeda-beda, tetapi sebenarnya tujuannya sama, yaitu agar target audiensnya mengetahui dan mengikuti apa yang diinginkan oleh pengguna copywriting. Misalnya adalah ketika ada politisi yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Sebenarnya mereka juga butuh copywriting yang baik dalam kampanyenya supaya bisa menarik massa.
Sedangkan organisasi atau lembaga juga dapat memanfaatkan teknik copywriting dalam kampanyenya. Misalnya seperti kampanye peduli lingkungan, kampanye antikorupsi, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, jika ditanya siapa yang menggunakan copywriting? Jawabannya adalah bisa berbagai macam pihak.
Pada saat ini, terdapat beberapa jenis dari copywriting, di antaranya adalah:
Direct response copywriting adalah naskah tulisan yang digunakan supaya seseorang mau mengunjungi halaman sebuah website.
Jadi copywriting jenis ini tidak hanya digunakan pada pemasaran produk, tetapi juga dimanfaatkan untuk penulisan suatu artikel seperti berita online.
Marketing copywriting sesuai dengan namanya adalah naskah yang dituliskan untuk tujuan penjualan. Jadi, marketing copywriting dibuat agar konsumen mengetahui penjelasan manfaat dan fungsi yang ditawarkan oleh suatu produk, hingga pada akhirnya tertarik untuk melakukan pembelian.
Brand copywriting adalah copywriting yang berfokus untuk penulisan mengenai identitas atau citra dari suatu merek.
Search Engine Optimization (SEO) copywriting berarti tulisan yang fokus bertujuan supaya dapat masuk ke dalam mesin pencari seperti Google.
Hal ini sangat berpengaruh kepada pemasaran karena umumnya konsumen akan lebih melihat produk-produk yang muncul di halaman pertama mesin pencarian.
Jadi, naskah SEO harus sesuai dengan kata-kata apa yang akan dicari oleh konsumen di mesin pencarian.
Technical copywriting adalah copywriting yang fokus dalam menjelaskan secara mendalam mengenai keunggulan suatu produk atau layanan. Technical copywriting ini akan lebih meyakinkan jika diutarakan langsung oleh ahli di bidangnya.
Baca juga: Executive Summary: Pengertian, Tips Penulisan, dan Contoh
Berikut ini adalah ciri-ciri penulisan copywriting yang baik, yaitu:
Sesuai dengan tujuannya, copywriting bertujuan untuk ‘mengubah’ pikiran seseorang agar melakukan hal yang diinginkan oleh pemasar. Jadi, copywriting yang baik adalah copywriting yang bisa menyenggol pemikiran pembacanya.
Misalnya adalah membuat pembaca tidak menyangka bahwa tulisan yang disajikan adalah suatu iklan, tetapi mereka tetap membacanya hingga selesai.
Kemudian, ciri-ciri copywriting yang baik adalah membuat pembaca merasa relevan dengan pesan iklan. Ketika pembaca merasa relevan, kemungkinan besar akan memicu ketertarikan mereka untuk melakukan tindakan lebih lanjut.
Ciri lainnya adalah membuat pembaca ingin membaca lebih lanjut, meskipun teks yang disajikan panjang. Semakin banyak konsumen membaca, maka akan semakin tinggi pula pengetahuan pembaca mengenai merek anda.
Ciri selanjutnya adalah copywriting harus memahami kondisi audiensnya, oleh karena itu penulisan copywriting juga membutuhkan riset. Karena jika tidak memahami kondisi audiens tulisan atau lisan yang disampaikan tidak akan tepat sasaran.
Pada dasarnya, terdapat beberapa formula yang bisa digunakan untuk menulis copywriting. Formula ini dijadikan pedoman supaya mendapatkan gambaran penulisan.
AIDA adalah singkatan dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Namun, pada perkembangannya terdapat satu aspek tambahan, yaitu Caution. Berikut ini adalah penjelasannya:
Attention maksudnya adalah menarik perhatian dari audiens. Jadi, headline dituliskan lebih besar dari tulisan lainnya untuk menarik perhatian konsumen.
Interest berarti sudah membangkitkan rasa ketertarikan dari konsumen. Jadi yang perlu dituliskan adalah manfaat dan value yang akan didapatkan konsumen.
Desire berarti tulisan menegaskan bahwa produk anda akan memberikan keuntungan pada konsumen.
Action atau call to action adalah ajakan kepada konsumen untuk melakukan sesuatu. Misalnya adalah beli sekarang, download sekarang gratis satu bulan, tunjukkan kepedulianmu, dan lain sebagainya.
Caution ini adalah tahapan untuk meyakinkan konsumen dengan cara memberikan jaminan berupa tester, garansi, atau testimoni.
PAS singkatan dari Problem, Agitate, dan Solution. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Tuliskanlah kalimat-kalimat yang berkaitan dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya adalah “Mau Beli Makan, tapi Malas Bangun dari Kasur?”
Agitate berarti tulisan untuk memperkuat kondisi masalah sebelumnya supaya segera diselesaikan.
Solution tentunya adalah menawarkan solusi dengan menggunakan produk yang anda jual.
FAB singkatan dari Feature, Advantage, dan Benefit. Yakni berisikan dari kepanjangan:
Feature adalah menonjolkan fitur utama dari produk anda.
Advantage adalah keunggulan dari produk anda.
Keuntungan yang bisa didapatkan oleh konsumen.
Berikut ini adalah contoh copywriting di situs merek makanan cepat saji McDonalds.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat copywriting-copywriting yang dapat meningkatkan rasa penasaran dan rasa ketertarikan dari konsumen. Mulai dari kalimat “Promo Menarik”, “Diskon 40%”, sampai “Layanan Dine-in McDonald’s Kembali di Buka”.
Demikian penjelasan mengenai Demikian penjelasan mengenai copywriting. Untuk memperdalam apa itu copywriting, Sampoerna University menyediakan program studi Digital Marketing yang memberikan pengetahuan mendasar mengenai ilmu pemasaran dan memberikan keterampilan dalam analisis pemasaran, pengambilan keputusan, dan komunikasi yang efektif dengan pihak-pihak lain dalam organisasi.
Referensi
Gramedia