Artikel,
Artikel - FAS,
Artikel - FET,
Artikel - FOB,
Artikel - FOE,
Edukasi,
Pernahkah kalian melihat ada tulisan kecil yang berbentuk seperti daftar pustaka atau penjelasan mengenai suatu istilah di bawah suatu karya tulis ilmiah? Jika pernah, berarti kalian sedang melihat contoh bentuk dari sebuah catatan kaki. Catatan kaki dikenal juga dengan sebutan footnote.
Catatan kaki ini penting untuk dicantumkan supaya pembaca bisa langsung mengetahui sumber suatu argumen atau penjelasan lain dari suatu pernyataan. Lantas, apa itu catatan kaki?
Catatan kaki adalah keterangan tambahan dari suatu karya tulis ilmiah. Dinamakan catatan kaki karena letaknya berada di kaki naskah tulisan atau berada di bawah tulisan. Normalnya penulisan catatan kaki memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding naskah utama karya tulis.
Keterangan itu bisa berupa sumber suatu pernyataan yang ada di dalam naskah tulisan atau keterangan mengenai teks tertentu.
Untuk menandai suatu teks yang harus dijelaskan menggunakan catatan kaki, biasanya menggunakan keterangan nomor kecil di samping teks. Kemudian di catatan kaki juga diberi nomor untuk menjelaskan teks mana yang dijelaskan baik itu sumbernya atau makna dari tulisannya.
Kendati demikian, penggunaan catatan kaki disarankan untuk tidak berlebihan agar halaman tidak terlalu penuh karena keterangan di catatan kaki. Sedangkan normalnya catatan kaki dibuat tidak lebih dari sepertiga halaman naskah.
Baca juga: Akronim adalah: Jenis, Contoh dan Perbedaan dengan Singkatan
Fungsi catatan kaki antara lain:
Penulisan catatan kaki harus memenuhi unsur-unsur berikut ini:
Identitas pengarang referensi itu dituliskan secara lengkap, tetapi tidak dibubuhi titel akademik dan tidak dibalik.
Sebagai catatan, jika pernyataan didapat bukan dari penulis aslinya, maka tetap ditulis penulis aslinya dengan tambahan keterangan dituliskan nama penulis bukan asli dengan kata penyadur, penerjemah, atau editor.
Judul literatur harus dituliskan secara lengkap sesuai dengan judul aslinya. Cara penulisannya adalah huruf pertama ditulis dengan huruf besar.
Nama penerbit, lokasi, dan tahun penerbitan sumber yang dipilih menjadi unsur ketiga yang harus dituliskan.
Nomor halaman adalah halaman letak dimana kita mengambil pernyataan. Halaman dituliskan dengan cara menyingkat halaman menjadi “hal” atau “hlm” kemudian diberi halaman tempat pernyataan dikutip.
Ada beberapa istilah yang kerap ditemui ketika menyusun suatu catatan kaki. Berikut ini adalah penjelasan mengenai istilah-istilah yang ada di catatan kaki.
Ibid merupakan bentuk singkat ibidem yang berarti sama dengan atas.
Penggunaan Ibid ketika sumber yang dituliskan sama dan berurutan di catatan kaki.
op.cit. merupakan singkatan dari opere citato yang artinya adalah sudah pernah dikutip.
Istilah ini digunakan ketika sumber yang pernah dikutip disisipi catatan kaki lainnya dengan sumber yang lainnya.
loc.cit adalah singkatan dari loco citato yang berarti dikutip dari tempat yang sama. Istilah ini digunakan untuk mengutip halaman yang sama dari sumber baru yang dikutip.
Selain unsur yang harus dipenuhi, ada juga ketentuan yang harus dilakukan untuk menulis catatan kaki. Berikut ini adalah penulisan catatan kaki yang benar:
Contoh catatan kaki untuk mencantumkan sumber dari buku:
Jalaluddin Rakhmat, “Psikologi Komunikasi”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 73.
Di era yang sudah serba teknologi ini, internet menjadi salah satu sumber yang digunakan sebagai bahan untuk menyusun karya tulis ilmiah. Untuk menuliskan catatan kaki yang berasal dari internet caranya antara lain:
Contoh penulisan catatan kaki di internet:
”273 Juta Penduduk Indonesia Terupdate Versi Kemendagri” https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/1032/273-juta-penduduk-indonesia-terupdate-versi-kemendagri (diakses pada 14 Juni 2022).
Selain untuk mencantumkan sumber, catatan kaki juga digunakan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai suatu istilah atau suatu pernyataan.
Untuk membuat catatan kaki yang berisikan mengenai penjelasan lebih lanjut, cara penulisannya adalah sama-sama dengan diberikan nomor pada akhir kalimat yang ingin dijelaskan. Sedangkan pada suatu istilah, nomor diletakkan di belakang istilah. Penulisan nomor ditulis dengan kecil mirip seperti pangkat di dalam matematika.
Setelah itu penjelasan panjang baru diletakkan di catatan kaki dengan sesuai dengan penomoran yang sudah ditentukan sebelumnya. Penulisan penjelasan pada catatan kaki diusahakan agar tidak terlalu panjang supaya tidak memakan halaman terlalu banyak yang justru mengganggu naskah utama.
Contoh:
Demikian pembahasan mengenai catatan kaki yang penting untuk diterapkan di karya ilmiah. Hal ini tentu diterapkan juga dalam pembelajaran di Sampoerna University yang dipelajari di mata kuliah inti Pendidikan Umum. Mata kuliah ini membekali mahasiswa Sampoerna University dengan kerangka pendidikan interdisipliner berdasarkan kurikulum pendidikan tinggi standar Amerika Serikat dan dipandu oleh standar pendidikan Indonesia.
Referensi
Ridwan Institute – Contoh Catatan Kaki