Artikel,
Artikel - FAS,
Artikel - FOB,
Artikel - FOE,
Edukasi,
Keunggulan bersaing atau competitive advantage mengacu pada faktor-faktor yang memungkinkan suatu negara atau perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang lebih baik dengan harga lebih kompetitif dibanding dengan para pesaingnya.
Kemakmuran nasional harus diciptakan, bukan diwariskan. Kemakmuran tidak akan makmur hanya dilihat dari banyaknya sumber daya alam suatu negara, kumpulan tenaga kerja, tingkat suku bunga yang dihasilkan, atau nilai mata uang suatu negara, seperti yang ditekankan oleh ekonomi klasik.
Akan tetapi daya saing suatu negara tergantung pada kapasitas industrinya yang dilakukan untuk berinovasi dan peningkatan serta kemajuan negara. Perusahaan biasanya memperoleh keuntungan dengan melawan pesaing terbaik dunia karena tekanan dan juga tantangan. Perusahaan mendapatkan manfaat dari memiliki saingan domestik yang kuat, pemasok dalam negeri yang agresif, dan pelanggan lokal yang bergantung terhadap perusahaan tersebut.
Dalam dunia persaingan global yang semakin meningkat, peranan bangsa menjadi semakin penting. Seiring dengan semakin bergesernya basis persaingan ke bagaimana cara menciptakan dan asimilasi pengetahuan, peran bangsa pun semakin berkembang. Keunggulan bersaing tersebut diciptakan dan dipertahankan melalui proses yang sangat terpusat dan terlokalisasi.
Keunggulan bersaing atau competitive advantage adalah kemampuan yang didapat berdasarkan karakteristik dan sumber daya suatu negara atau perusahaan dalam memiliki kinerja yang baik dan unggul dari negara atau perusahaan lain pada posisi industri yang sama. Perbedaan nilai nasionalisme, struktur ekonomi, budaya, institusi, dan sejarah semuanya berkontribusi pada competitive advantage atau kesuksesan bersaing.
Baca juga : Society 5.0 – Rencana Transformasi Besar-Besaran Masyarakat Jepang
Mengapa sebuah perusahaan yang berbasis di negara tertentu mampu melakukan inovasi yang konsisten? Mengapa mereka tanpa lelah mengejar inovasi dan melakukan perbaikan, mencari sumber keunggulan bersaing yang semakin canggih? Mengapa mereka mampu mengatasi hambatan substansial terhadap perubahan dan inovasi yang begitu sering menggapai kesuksesan?
Jawabannya terletak pada empat atribut luas suatu bangsa, atribut yang secara individu dan sebagai suatu sistem merupakan berlian keunggulan nasional, sebuah ‘lapangan bermain’ yang didirikan dan dioperasikan setiap negara untuk industrinya. Atribut tersebut adalah:
Faktor kondisi: Menurut teori ekonomi standar, faktor-faktor produksi—tenaga kerja, tanah, sumber daya alam, modal, infrastruktur—akan menentukan arus perdagangan. Suatu negara akan mengekspor barang-barang yang paling banyak menggunakan faktor-faktor yang ‘diberkahi’ dengan relatif baik.
Dalam industri canggih yang menjadi tulang punggung ekonomi negara maju memiliki pengertian yakni suatu bangsa tidak mewarisi, melainkan menciptakan faktor-faktor produksi yang paling penting—seperti sumber daya manusia yang terampil atau basis ilmiah. Selain itu, suatu faktor yang dinikmati suatu negara pada waktu tertentu kurang penting dibandingkan dengan tingkat dan efisiensi yang digunakannya untuk menciptakan, meningkatkan, dan menyebarkannya dalam industri tertentu.
Permintaan yang tinggi (demand condition). Bangsa memperoleh keunggulan bersaing adalah ketika industri memiliki permintaan dalam negeri dengan memberi perusahaan gambaran yang lebih jelas atau lebih awal tentang kebutuhan pembeli yang muncul, dan di mana pembeli yang menuntut menekan perusahaan untuk berinovasi lebih cepat dan mencapai keunggulan bersaing yang lebih canggih daripada pesaing asing mereka.
Industri Terkait dan Penunjang. Penentu ketiga keunggulan nasional adalah keberadaan industri terkait dan pendukung yang bersaing secara internasional di negara tersebut. Pemasok dari dalam negeri yang kompeten secara internasional menciptakan keunggulan dalam industri hilir dalam beberapa cara.
Pertama, mereka memberikan input yang paling hemat biaya dengan cara yang efisien, awal, cepat, dan terkadang preferensial. Perusahaan perhiasan emas dan perak Italia memimpin dunia dalam industri itu sebagian karena perusahaan Italia lainnya memasok dua pertiga dari pembuatan perhiasan dan mesin daur ulang logam mulia dunia.
Strategi Perusahaan, Struktur, dan Rivalitas. Keadaan dan konteks nasional sebuah negara menciptakan kecenderungan yang kuat tentang bagaimana perusahaan diciptakan, diatur, dan dikelola, serta seperti apa sifat persaingan domestik nantinya.
Contoh competitive advantage di Italia, misalnya, pesaing internasional yang sukses sering kali adalah perusahaan kecil atau menengah yang dimiliki dan dioperasikan secara pribadi seperti keluarga besar; di Jerman, sebaliknya, perusahaan cenderung sangat hierarkis dalam praktik organisasi dan manajemen, dan manajer puncak biasanya memiliki latar belakang teknis.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu competitive advantage atau keunggulan bersaing suatu bangsa. Pelajari lebih lanjut materi di bidang bisnis dan terkait di Sampoerna University. Hubungi kami lebih lanjut disini.
Source:
The Competitive Advantage of Nations by Michael E. Porter