Artikel,
Artikel - FOB,
Edukasi,
Di dalam ilmu ekonomi, terutama yang mempelajari mengenai keuangan perusahaan, terdapat dua jenis biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Meskipun secara definisi keduanya berbeda, tetapi keduanya sama-sama dikeluarkan untuk mendukung proses produksi suatu perusahaan.
Sederhananya, biaya eksplisit adalah biaya wajib, sedangkan biaya implisit adalah biaya yang tidak wajib dikeluarkan oleh perusahaan. Bagaimana maksudnya? Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu biaya eksplisit dan implisit beserta dengan contoh dan perbedaannya.
Biaya eksplisit adalah biaya yang memang diketahui oleh perusahaan dan dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. Sederhananya, biaya eksplisit ini adalah biaya yang keluar karena memang sudah jadi kewajiban perusahaan untuk dapat melakukan proses produksi. Dapat dikatakan bahwa proses produksi tidak bisa berjalan jika biaya eksplisit ini tidak dikeluarkan.
Biaya eksplisit ini sifatnya adalah tetap dan sudah masuk ke dalam rancangan keuangan perusahaan yang sudah diatur sebelumnya.
Biaya ini juga dapat dikatakan sebagai biaya nyata karena memang berhubungan langsung dengan proses produksi yang sedang berlangsung. Biaya eksplisit nantinya akan sangat menentukan berbagai hal, seperti harga jual, persentase keuntungan atau kerugian.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dan pencatatannya masuk ke dalam laporan keuangan perusahaan. Contoh biaya yang termasuk ke dalam biaya eksplisit adalah:
Upah tenaga kerja atau gaji karyawan ini adalah salah satu biaya yang wajib dikeluarkan untuk menjalankan proses produksi. Tentunya suatu perusahaan membutuhkan sumber daya manusia untuk mencapai tujuannya, dalam hal ini adalah produksi sampai penjualan.
Upah itu dapat dibayarkan dalam waktu harian, mingguan, atau bulanan. Tetapi umumnya upah tenaga kerja dibayarkan secara bulanan bergantung pada perjanjian awal antara perusahaan dan tenaga kerja.
Upah tenaga kerja tentunya wajib dikeluarkan tiap bulannya dan masuk ke dalam catatan perusahaan. Meskipun kaitannya bukan soal bahan baku produksi, tetapi upah tenaga kerja akan mempengaruhi modal dan digunakan untuk menentukan biaya produksi untuk nantinya dihitung persentase keuntungannya.
Selain karyawan, bahan baku merupakan elemen utama di dalam suatu proses produksi. Untuk mendapatkan bahan baku, setiap perusahaan perlu membelinya dari produsen lainnya. Karena ada proses pembelian, maka tentunya ada biaya yang harus dikeluarkan. Dan biaya itu termasuk ke dalam biaya eksplisit.
Biaya bahan baku akan berpengaruh pada harga barang yang akan diperjualbelikan ke pasar nantinya. Berapa persentase keuntungan yang ingin ditetapkan dipengaruhi oleh biaya bahan baku ini.
Yang termasuk ke dalam biaya bahan baku adalah biaya bahan baku itu sendiri, biaya pengiriman, biaya pajak, dan lain sebagainya.
Biaya Lokasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan tempat untuk proses produksi. Tentunya setiap proses produksi membutuhkan lokasi untuk melakukan proses produksinya.
Biaya lokasi dapat berupa biaya sewa gedung dan biaya listrik.
Namun jika tempat produksi sudah memiliki tempat sendiri, tetap saja biaya yang harus dikeluarkan adalah biaya seperti biaya listrik, kebutuhan air, sampai kebersihan.
Biaya peralatan yang digunakan untuk proses produksi juga menjadi salah satu biaya eksplisit. Meskipun memang terkadang ada yang bersifat tidak terduga, tetapi biaya peralatan yang sifatnya tetap adalah biaya pemeliharaan peralatan.
Umumnya, perusahaan sudah menentukan kapan harus melakukan pemeliharaan terhadap peralatannya.
Pemasaran meskipun tidak langsung terkait dengan produksi, tetapi pemasaran akan mempengaruhi penjualan suatu produk. Oleh karena itu, biasanya perusahaan akan menetapkan biaya pemasaran sejak awal akan melakukan produksi.
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses memperkenalkan produk ke masyarakat, baik itu secara langsung maupun secara daring. Seperti misalnya adalah iklan, endorsement, sampai sponsorship.
Biaya implisit dapat dikatakan sebagai kebalikan dari biaya eksplisit. Biaya implisit adalah biaya yang sifatnya tidak wajib dikeluarkan, tetapi besar kemungkinannya selalu dikeluarkan saat proses produksi. Jadi, biaya implisit sifatnya lebih tidak terduga atau tidak terlihat.
Biaya implisit ini tidak dimasukkan kepada laporan keuangan tahunan perusahaan. Pada dasarnya biaya implisit dikeluarkan sebagai bentuk pengorbanan karena telah menggunakan aset internal perusahaan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa biaya implisit ini adalah biaya yang sifatnya tidak tetap dan cenderung tidak terduga. Biaya ini kadang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Contoh biaya yang termasuk ke dalam biaya implisit adalah:
Pelatihan karyawan sebenarnya sifatnya tidak wajib, tetapi banyak perusahaan yang melakukannya demi menambah kemampuan dari tenaga kerjanya agar berkembang dan berpengaruh pada proses produksi yang juga lebih maksimal.
Biaya pelatihan ini tidak seperti gaji karena hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja, sesuai dengan kemampuan dari perusahaan.
Bonus tenaga kerja ini sifatnya juga tidak wajib dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya ini dikeluarkan dengan melihat kondisi profit perusahaan. Jika memang sudah melebihi target, bonus ini kemungkinan baru akan dikeluarkan oleh perusahaan.
Bonus ini juga digunakan sebagai bentuk apresiasi terhadap tenaga kerja supaya nantinya juga akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja.
Perbaikan peralatan produksi berbeda dengan pemeliharaan produksi. Perbaikan ini sifatnya lebih tidak terduga karena dikeluarkan ketika peralatan rusak. Sedangkan pemeliharaan adalah proses yang dilakukan untuk menjaga supaya peralatan tidak rusak. Tentunya setiap perusahaan tidak tahu kapan peralatannya akan rusak.
Biaya acara ini maksudnya adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan tertentu, baik untuk internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
Biaya acara ini bisa berupa kegiatan seperti outbond, perayaan ulang tahun, biaya duka cita untuk karyawan, sampai biaya untuk melakukan kegiatan tanggung jawab sosial (CSR).
Baca juga: Teori Perilaku Konsumen: Pengertian: Manfaat, dan Model
Dari penjelasan di atas tentunya dapat dilihat perbedaan yang jelas antara biaya eksplisit dan implisit. Namun, secara rinci berikut ini adalah perbedaan signifikan antara biaya eksplisit dan implisit.
Pencatatan pelaporan keuangan perusahaan umumnya dilakukan secara tahunan atau bulanan. Perbedaan antara biaya implisit dan eksplisit dalam konteks ini adalah biaya implisit cenderung tidak tercatat karena sifatnya tidak terduga, sedangkan biaya implisit wajib dicatat dalam laporan keuangan agar ada pembuktian ketika nantinya ada sesuatu yang janggal.
Dari segi fungsi, biaya eksplisit dan implisit berbeda signifikan. Biaya eksplisit berfungsi untuk menentukan biaya produksi dan penghitungan keuntungan. Selain itu biaya eksplisit digunakan untuk membantu laba akuntansi dan laba ekonomi.
Sedangkan biaya implisit cenderung tidak menentukan keuntungan perusahaan, tetapi mendukung jalannya proses produksi. Bahkan biaya implisit terkadang juga mengurangi keuntungan perusahaan karena sifatnya yang tidak terduga.
Dari segi pelaporan kepada perusahaan, biaya eksplisit bisa dilaporkan ke perusahaan karena sifatnya yang terlihat. Sedangkan biaya implisit tidak dapat dilaporkan karena tidak dicatat dalam laporan keuangan.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa kedua biaya tersebut yang membedakan adalah kepastiannya. Maksudnya adalah, biaya eksplisit sudah pasti dikeluarkan untuk melakukan proses produksi, sehingga biaya ini akan digunakan untuk menentukan biaya produksi. Sedangkan biaya implisit tidak wajib atau tidak pasti dikeluarkannya karena sifatnya yang tidak terduga.
Itulah pembahasan mengenai biaya eksplisit dan implisit mulai dari pengertian hingga contohnya. Pembahasan mengenai biaya-biaya ini tentu akan dipelajari di fakultas bisnis. Salah satu fakultas bisnis yang terbaik ialah yang ada di Sampoerna University di mana kurikulum yang digunakan berstandar internasional.
Selain itu, fakultas bisnis Sampoerna University fokus dalam memberikan program akademik yang relevan dengan kehidupan nyata sehingga lulusannya dirancang untuk memenuhi keinginan pasar.
Referensi
Jurnal.id