Edukasi,
Istilah ruang lingkup penelitian sering digunakan dalam kajian ilmiah. Sebenarnya, apa itu ruang lingkup penelitian? Simak selengkapnya beserta contoh dalam tulisan berikut ini.
Ruang lingkup penelitian adalah sebuah metode untuk pembatasan permasalahan dalam ilmu yang akan dikaji dalam kajian ilmiah. Artinya, ruang lingkup adalah batasan subjek yang akan diteliti, dapat berupa batasan masalah ataupun jumlah subjek yang diteliti, materi yang akan dibahas, maupun variabel yang akan diteliti.
Ruang lingkup bisa memberikan gambaran seperti apa keseluruhan penelitian yang akan dilakukan dalam kajian ilmiah tersebut. Ada banyak faktor yang bisa menjadi batasan dalam ruang lingkup, mulai dari materi, tempat, waktu, jumlah, dan lain sebagainya.
Ruang lingkup adalah wajib dalam penelitian, karena menentukan sah tidaknya penelitian tersebut, dengan ruang lingkup jadi pembatasan ilmu yang akan dikaji.
Para ahli memiliki pengertian mereka sendiri soal apa arti dari ruang lingkup tersebut. Berikut ini beberapa di antaranya:
Ruang lingkup menurut Danu Saputro kondisi dengan bentuk benda atau daya yang bisa dibikin menjadi objek untuk hidup. Ada beberapa unsur yang bisa masuk ke dalam ruang lingkup, termasuk unsur alam biotik dan abiotik.
Sedangkan Soedjono mengatakan bahwa ruang lingkup adalah semua hal yang berhubungan dengan format yang nyata di sekitar kita, termasuk hewan, tanaman, atau berbentuk rohani dan jasmani.
Emil Salim punya pendapat berbeda, dengan mengatakan ruang lingkup bisa didefinisikan dalam bentuk benda, suasana, dan pengaruh yang bisa dirasa di sekitar kita. Ini termasuk semua hal yang ingin berhubungan dengan manusia, mulai dari ekonomi, politik, benda, sosial, alam semesta, dan hal-hal lainnya.
Otto Soemarwoto berpendapat bahwa ruang lingkup adalah segala hal yang terjadi di sekitar kita yang bisa memberikan provokasi pada kelangsungan hidup, dengan ruang lingkup tak terbatas jumlahnya.
Baca juga: Penelitian Eksploratif: Arti, Ciri, dan Contohnya
Ada cara yang baik dan benar untuk menentukan ruang lingkup ini. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
Memberi batasan masalah yang akan dikaji menjadi hal penting pertama yang harus dilakukan oleh peneliti. Hal ini dilakukan agar pembahasan dalam kajian ilmiah tersebut lebih fokus dan spesifik.
Artinya, nanti pembahasan kemudian akan lebih terarah dan jadi lebih mendalam, karena tanpa pembatasan maka akan ada distraksi atau gangguan. Jika terganggu, maka kajian ilmiah tersebut akan tak berarah dan tak komprehensif.
Keberadaan data penelitian sangat penting artinya dalam sebuah penelitian. Jadi, ruang lingkup bisa disesuaikan dengan data yang ada, sehingga nantinya tak kesulitan atau menemui jalan buntu jika tak ada data yang tersedia.
Jika data ada di lapangan, bisa terlebih dahulu membuat hipotesis atau kerangka penelitian untuk menentukan data penelitian yang bisa didapat. Hal ini perlu dilakukan untuk tahu langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan ke depannya.
Untuk menentukan ruang lingkup, terlebih dahulu harus mengerti dan memahami esensi penelitian tersebut secara keseluruhan. Hal ini untuk menghindari adanya kesalahan ruang lingkup yang justru akan bisa membatasi tujuan penelitian tersebut.
Juga menghindari ruang lingkup yang justru terlalu besar untuk kajian ilmiah tersebut. Selain itu, tanpa pemahaman penelitian, bisa terjadi distraksi bahkan kegagalan memahami desain penelitian.
Teman yang menarik dan urgensi untuk masyarakat luas menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan ruang lingkup tersebut. Jika penelitian tak menarik dan tak ada urgensi, lalu buat apa?
Selain itu, bisa jadi tak ada data yang bisa tersedia jika penelitian tersebut tak menarik dan tak memiliki urgensi tertentu di masyarakat.
Setidaknya ada lima manfaat dengan adanya ruang lingkup ini:
Ruang lingkup akan membantu peneliti untuk bisa mengidentifikasi masalah yang akan diteliti. Ada kemungkinan permasalahan yang ada bisa dikembangkan atau memiliki kaitan masalah lain yang juga menarik untuk diteliti.
Ruang lingkup membuat peneliti lebih fokus dengan apa yang menjadi bahasan, tidak terpengaruh terhadap distraksi-distraksi dari data yang diambil.
Pembahasan masalah juga akan lebih efektif dengan adanya ruang lingkup, membuat penelitian lebih tajam dan punya tujuan yang jelas.
Tak hanya masalah waktu, ruang lingkup juga membuat penelitian lebih efisien soal tenaga, pikiran, dan bahkan dana penelitian.
Ruang lingkup bisa memberikan gambaran soal keseluruhan penelitian yang sedang dilakukan.
Ruang lingkup bisa dibagi menjadi beberapa jenis, dua di antaranya adalah ruang lingkup penelitian kuantitatif dan ruang lingkup penelitian kualitatif. Perbedaan keduanya terletak di variabel dan hasil yang ingin diraih, serta data-data yang ada. Akan tetapi, secara garis besar, cara menentukan ruang lingkup dua jenis penelitian tersebut tak jauh berbeda.
Berikut contohnya:
Judul: Pengaruh Jam Tidur Siswa Terhadap Nilai Pelajaran Olahraga di Sekolah (Studi Kasus SD 2 Beringharjo, Yogyakarta)
Ruang Lingkup:
Penelitian ini mengambil data dengan subjek seluruh siswa kelas 1 sampai 3 di SD 2 Bringharjo, Yogyakarta. Data diambil dengan bantuan orang tua mengisi formulir tentang jam tidur dan bangun anak setiap hari selama dua bulan (Maret-April 2021). Data ini kemudian dibandingkan dengan data nilai praktik pelajaran olahraga yang didapat dari data milik guru olahraga di SD 2 Bringharjo, Yogyakarta.
Judul: Analisis Pengukuran Peningkatan Minat Baca Siswa dengan Metode Sustained Silent Reading (Studi Kasus SMP 2 Mojolaban, Sukoharjo)
Ruang Lingkup:
Penelitian dilakukan dengan studi kasus, data diambil dengan memberikan kuesioner kepada siswa di SMP 2 Mojolaban kelas 8. Data diambil sebelum dan sesudah siswa menggunakan metode SSR (Sustained Silent Reading) selama dua bulan (Januari-Februari 2022). Faktor eksternal di luar jam pembelajaran tidak dimasukkan dalam ruang lingkup ini.
Demikian penjelasan mengenai ruang lingkup penelitian yang perlu diketahui. Sebagai salah satu universitas terakreditasi penuh di Indonesia, Sampoerna University secara aktif mendorong kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi Indonesia.
Sampoerna University menggabungkan pendidikan Indonesia dan standar Amerika dalam program akademiknya. Di bawah sistem sekolah Sampoerna di Indonesia, Universitas Sampoerna adalah institusi pendidikan. Mahasiswa dapat memperoleh gelar Sarjana dari Sampoerna University dan University of Arizona melalui kerja sama dengan University of Arizona.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia memberikan lisensi dan kredensial kepada Sampoerna University untuk menjalankan program-programnya.
Dapatkan informasi terkait program studi, akademik dan seputar kampus yang ada di Sampoerna University dengan mengisi data pada form dibawah ini dan team admisi kami dengan senang hati akan segera menghubungi Anda.
Referensi
Gramedia