Artikel,
Artikel - FOB,
Edukasi,
Setiap negara pasti memiliki permasalahan di bidang perekonomian masing-masing. Salah satu penyakit perekonomian yang terjadi di suatu negara adalah terjadinya inflasi. Inflasi ini cenderung memiliki dampak negatif secara keseluruhan bagi negara dan bagi masyarakat, tetapi justru bisa menguntungkan bagi pemilik usaha. Sebenarnya, apa itu inflasi? Mengapa inflasi bisa terjadi? Berikut penjelasan lengkapnya.
Beberapa ahli memberikan penjelasannya mengenai apa definisi dari inflasi, seperti:
Marcus menyatakan bahwa inflasi adalah kondisi ketika suatu tingkat dari harga barang dan jasa secara umum yang sedang mengalami kenaikan.
Menurut Lehner, inflasi adalah suatu kondisi terjadinya kelebihan permintaan barang di dalam perekonomian secara menyeluruh.
McEachern menjelaskan bahwa inflasi adalah keadaan dimana ada kenaikan suatu harga secara terus menerus.
Menurut Dwi Eko Waluyo, inflasi adalah salah satu bentuk penyakit ekonomi yang nyaris terjadi di semua negara dimana negara-negara itu mengalami kecenderungan kenaikan haga yang terjadi secara terus menerus.
Sebenarnya, apa itu inflasi? Inflasi adalah kebalikan dari deflasi, jika deflasi turun, maka inflasi naik. Jadi, inflasi sebenarnya adalah kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi secara terus menerus di dalam suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Sementara itu, jika hanya ada satu barang saja yang naik harganya, maka bukan disebut dengan inflasi. Sebab, inflasi ini lebih bersifat umum dan saling mempengaruhi. Dengan kata lain, kenaikan harga barang terjadi secara keseluruhan.
Salah satu dampak buruk dari inflasi adalah turunnya nilai tukar mata uang suatu negara, sehingga mata uang negara lain akan naik.
Inflasi dapat diukur dengan cara menghitung perubahan pada indeks harga. Indeks-indeks harga yang mempengaruhi inflasi itu antara lain:
IHK adalah indeks yang dihitung untuk mengukur rata-rata harga barang-barang yang dibeli oleh masyarakat selaku konsumen.
Indeks biaya hidup adalah indeks yang dihitung untuk mengukur standar hidup tertentu.
Indeks harga produsen adalah indeks yang dihitung untuk mengukur harga rata-rata dari bahan baku yang digunakan untuk memproduksi suatu barang atau jasa.
Indeks harga komoditas adalah indeks yang digunakan untuk mengukur harga komoditas.
Indeks harga perdagangan besar adalah indeks yang digunakan untuk menggambarkan perubahan pada barang-barang yang digunakan sebagai bahan baku
Deflator PDB digunakan untuk menggambarkan besaran perubahan harga pada barang-barang jadi, barang produksi lokal, barang baru, serta jasa.
Baca juga: Apa Itu Rekonsiliasi Bank? Pengertian, Komponen, Contoh Soal
Inflasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, dengan mempertimbangkan berdasarkan golongan-golongannya. Berikut penjelasannya.
Inflasi ringan terjadi ketika rata-rata kenaikan harga barang di suatu negara hanya berada di bawah 10 persen per tahun. Jadi inflasi ringan ini tidak terlalu mempengaruhi kondisi perekonomian suatu negara.
Rata-rata kenaikan harga barang pada inflasi sedang berkisar 10-30 persen. Inflasi sedang sedikit mempengaruhi keadaan ekonomi karena berpotensi menurunkan kesejahteraan masyarakat.
Inflasi berat terjadi ketika rata-rata kenaikan harga mencapai 30-100 persen. Artinya, inflasi ini akan sangat mengganggu kondisi ekonomi dimana masyarakat tidak mau menyimpan uangnya di bank karena suku bunga bank yang rendah.
Inflasi sangat berat terjadi ketika rata-rata kenaikan harga barang mencapai di atas 100 persen. Kondisi ini tentunya akan sangat sulit dikendalikan dan berpotensi membuat krisis besar-besaran.
Inflasi dalam negeri terjadi karena faktor-faktor yang ada di dalam internal negeri itu sendiri. Misalnya seperti defisit anggaran, kegagalan produksi, biaya produksi tinggi, peningkatan permintaan lebih besar daripada penawaran.
Inflasi ini terjadi karena faktor eksternal. Jadi suatu negara mengalami kenaikan harga barang karena terpengaruh dari inflasi negara lain. Umumnya inflasi ini terjadi pada negara berkembang yang masih bergantung pada negara-negara maju. Jadi ketika negara maju mengalami inflasi, negara berkembang itu akan terpengaruh karena mereka mengimpor barang dari negara maju tersebut.
Inflasi terbuka terjadi karena harga barang naik secara keseluruhan.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan inflasi adalah meningkatnya permintaan terhadap barang secara menyeluruh, tetapi tidak diiringi dengan penawaran yang tersedia.
Hal tersebut dapat menyebabkan barang yang tersebar di pasaran langka, sehingga harganya dinaikkan. Kondisi ini umumnya disebabkan karena peningkatan belanja dari pemerintah, serta meningkatnya ekspor barang.
Inflasi ini terjadi karena naiknya biaya untuk memproduksi suatu barang. Hal itu disebabkan karena naiknya harga-harga barang baku seperti harga minyak dunia yang naik sehingga menyebabkan harga bahan bakar naik. Selain itu juga karena meningkatnya upah tenaga kerja.
Inflasi juga dapat terjadi jika peredaran uang meningkat tetapi jumlah barang tetap sama, yang terjadi adalah harga barang cenderung akan meningkat bisa sampai dua kali lipat.
Kondisi ini terjadi karena adanya kebijakan dari pemerintah untuk menutupi anggaran yang defisit, yaitu dengan pencetakan uang baru.
Inflasi juga bisa terjadi karena ekspektasi dari masyarakat. Hal itu menyebabkan inflasi karena mempengaruhi keputusan masyarakat dalam aktivitas ekonominya. Misalnya adalah ketika menjelang hari raya keagamaan, harga-harga barang di pasar naik karena pedagang mengira bahwa masyarakat pasti akan membelanjakan uangnya untuk merayakan hari raya.
Inflasi ini dapat memberikan dampak positif dan negatif. Meskipun memang lebih banyak dampak negatifnya bagi suatu negara. Seperti misalnya:
Hal ini menjadi salah satu dampak positif dari inflasi. Namun, positif hanya bagi produsen selaku pihak yang menetapkan harga barang. Dengan kenaikan harga barang, produsen bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Daya beli masyarakat dapat menurun karena kondisi inflasi yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ketika harga-harga barang naik, tetapi tidak diiringi dengan kemampuan dan pendapatan masyarakat. Alhasil roda perekonomian pun akan sulit berputar.
Kemampuan ekspor menurun karena biaya ekspor yang mahal. Hal itu pun akan memberikan efek domino, dimana daya saing barang ekspor juga akan menurun, dan akhirnya pendapatan dari negara juga berkurang.
Kondisi ini dapat terjadi karena kacau nya harga barang yang ada di pasar. Alhasil harga pokok sulit untuk ditetapkan karena berpotensi terlalu kecil maupun terlalu besar.
Selain pemerintah selaku pembuat kebijakan, peran dari bank sentral juga diperlukan untuk mengatasi terjadinya inflasi. Bank sentral dapat melakukan kebijakan-kebijakan moneter untuk menekan terjadinya inflasi. Seperti misalnya:
Operasi pasar terbuka maksudnya adalah bank sentral dapat melakukan jual beli obligasi dengan mendorong pialang obligasi membeli di pasar obligasi nasional. Kondisi tersebut dapat meningkatkan beredarnya uang di masyarakat. Kemudian, pemerintah harus merespon dengan melakukan hal yang sebaliknya.
Bank sentral dapat menetapkan regulasi dengan menaikkan atau menurunkan tingkat bunga pinjaman bank. Nantinya, semakin tinggi tingkat diskonto yang ditetapkan, maka bank yang berada di bawah bank sentral akan semakin menurunkan niatnya untuk meminjam uang dari bank sentral. Alhasil, uang yang beredar di masyarakat pun akan menurun juga.
Syarat Cadangan kas minimum dapat ditingkatkan atau dikurangi oleh bank sentral. Dengan demikian peredaran uang masyarakat dapat dikendalikan.
Kebijakan fiskal harus dilakukan oleh pemerintah untuk menekan terjadinya inflasi. Jadi pemerintah harus mengatur pendapatan dan pengeluaran anggaran negara dengan cara misalnya seperti menaikkan tarif pajak dan melakukan penghematan.
Demikian penjelasan mengenai pengertian inflasi beserta dengan jenis, penyebab, dan cara mengatasinya. Pembahasan mengenai masalah-masalah perekonomian di suatu negara seperti inflasi akan dibahas lebih lengkap di Sampoerna University Fakultas Bisnis.
Sebab, Sampoerna University pada dasarnya bertujuan untuk memberikan bekal kompetensi terkait dengan pembelajaran global, yaitu memahami sistem global dan menerapkan pengetahuan untuk konteks global.
Selain itu, Sampoerna University juga akan mengembangkan para mahasiswa nya untuk menjadi pemimpin masa depan yang bisa berkontribusi untuk pertumbuhan bangsa.
Referensi
Rangkulteman.id – Apa itu inflasi