12 Apr 2022

Penjelasan Mengenai Hipotesis di Dalam Sebuah Penelitian

Artikel,

Artikel - FAS,

Artikel - FET,

Artikel - FOB,

Artikel - FOE,

Edukasi,

Salah satu hal yang penting dituliskan di dalam suatu penelitian atau karya tulis ilmiah adalah bagian yang bernama hipotesis. Bagi kalian mahasiswa, hipotesis ini juga wajib dituliskan ketika kalian menyusun skripsi sebagai syarat kelulusan. 

Lantas, apa sebenarnya maksud dari hipotesis itu? Berikut penjelasannya.

Pengertian Hipotesis Penelitian

Hipotesis secara sederhana berarti dugaan sementara di dalam sebuah penelitian. Dikatakan masih dugaan karena memang masih belum pasti terjawab dan harus dibuktikan kebenarannya. 

Dugaan itu dituliskan untuk memberikan prediksi mengenai masalah dan data yang sudah dipaparkan sebelumnya. Hipotesis ini kemudian akan terjawab benar atau tidaknya setelah penelitian selesai dilakukan.

Bagian hipotesis ini relatif lebih singkat ketimbang bagian lainnya. Sebab, pada dasarnya, hipotesis ini harus disusun secara singkat, padat, dan jelas. Selain itu, hipotesis juga wajib dibuat berdasarkan teori dari para ahli.

Hipotesis ini digunakan di dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif jika penelitian tersebut terdapat sampelnya. 

Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli

  • Zikmund

Zikmund menjelaskan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara yang masih perlu dibuktikan dan harus dicari fakta-fakta dan juga penjelasan untuk menjawab pertanyaan yang muncul.

  • Djarwanto

Djarwanto menyimpulkan bahwa hipotesis merupakan suatu pendapat atau kesimpulan sementara yang masih perlu dibuktikan kebenarannya dengan pengujian. 

  • Nasution

Nasution mengatakan bahwa hipotesis penelitian adalah suatu dugaan terkait dengan sesuatu yang kita amati sebagai upaya pemahaman.

  • Erwan Agus P dan Dyah Ratih S

Erwan dan Dyah mengatakan bahwa hipotesis adalah suatu tuduhan sementara atau tentatif yang berisi masalah penelitian yang kebenarannya masih belum tentu benar sehingga perlu diuji secara empiris.

  • Kerlinger

Kerlinger menjelaskan bahwa hipotesis merupakan pernyataan yang berusaha untuk menjelaskan mengenai dugaan dari dua variabel atau lebih. 

Baca juga: Pengertian Data Penelitian, Jenis Beserta Syaratnya

Tujuan Hipotesis Penelitian

Hipotesis ini dituliskan tentunya ada tujuannya dan fungsinya, yaitu: 

  • Sebagai penguji teori

Salah satu tujuan utama dari penulisan hipotesis ini adalah untuk menguji teori. Artinya, hipotesis yang sudah dituliskan kemudian dibandingkan dengan teori yang ada apakah sesuai dengan hasil penelitian atau tidak.

  • Menjelaskan fenomena sosial di lingkungan masyarakat

Hipotesis juga bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena sosial dengan cara membuat asumsi sementara, sebelum akhirnya akan dibuktikan dengan hasil penelitian.

  • Memberikan kemudahan dalam pembuatan kerangka kesimpulan

Hipotesis ini nantinya akan mempermudah peneliti untuk memaparkan kesimpulan dari penelitian karena kerangka-kerangka dasar telah diketahui. 

  • Berpotensi memunculkan teori baru

Hipotesis ini pada dasarnya adalah berasumsi tentang hal yang belum tentu terjadi. Namun, ketika nantinya sudah ditemukan jawaban terkait asumsi itu, bukan tidak mungkin akan memunculkan teori baru. 

  • Memberi arah penelitian

Hipotesis juga digunakan untuk mengarahkan peneliti untuk melakukan penelitian.

Cara Menulis Hipotesis

Meskipun terkesan mudah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menuliskan hipotesis di dalam sebuah penelitian, yaitu: 

  1. Hipotesis harus dituliskan sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang telah dibuat sebelumnya.
  2. Adana hipotesis pendahuluan yang merupakan asumsi secara eksplisit. 
  3. Pengumpulan data dan fakta yang ada di lapangan. 
  4. Setelah data dan fakta terkumpul, kemudian diolah menjadi hipotesis
  5. Jika sudah, setelah itu hipotesis diuji agar menjawab asumsi yang sebelumnya telah dibuat. 

Apabila Hipotesis Ditolak

Salah satu hal yang umum ditemui setelah melakukan penelitian adalah menemukan hasil bahwa hipotesis ditolak atau tidak sesuai dengan hasil penelitian. 

Ketika dihadapkan dengan hal seperti itu, maka ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan, yaitu: 

  1. Alasan mengapa hipotesis awal bisa ditolak.
  2. Apakah langkah penelitian yang dilakukan sudah benar?
  3. Kevalidan referensi yang dipilih apakah benar-benar valid? 
  4. Referensi apa yang dipilih untuk membuat hipotesis?
  5. Sudahkah mencoba metode yang lainnya?

Jenis Hipotesis Penelitian

Jenis-jenis hipotesis ini ada berbagai macam, bergantung dasar penelitiannya. 

Berdasarkan Hubungan antar Variabel

Hipotesis berdasarkan hubungan antar variabel  terbagi menjadi dua jenis, yaitu: 

  • Hipotesis Kerja

Hipotesis kerja merupakan dugaan sementara di dalam hubungan antara variabel X dan Y. Namun, hipotesis kerja juga bisa menjelaskan perbedaan di antara dua kelompok. Hipotesis kerja ini umumnya disimbolkan dalam bentuk H1 atau Ha, 

Contoh: Ada pengaruh antara intensitas penggunaan smartphone dengan tingkat prestasi siswa SD. 

  • Hipotesis Nol

Hipotesis nol merupakan lawan dari hipotesis kerja. Hipotesis nol menjelaskan bahwa antara variabel X dan Y tidak ada hubungannya atau tidak ada kaitannya. Hipotesis nol ini disimbolkan dengan Ho.

Contoh: Tidak ada pengaruh antara intensitas penggunaan smartphone dengan tingkat prestasi siswa SD. 

Menurut Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, hipotesis dibedakan menjadi tiga, yaitu

  • Hipotesis Deskriptif

Hipotesis deskriptif ini dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara dua variabel secara implisit. Artinya, hubungan antara dua variabel itu cenderung tidak jelas dan tersembunyi. 

Hipotesis deskriptif juga hanya memberikan gambaran terkait dengan sampel penelitian. 

Hipotesis deskriptif ini dibedakan menjadi dua cara pengujiannya, yaitu: 

  • Uji satu pihak

Uji satu pihak ini dilakukan ketika salah satu variabel lebih tinggi dibandingkan dengan variabel lainnya.  

  • Uji dua pihak

Uji dua pihak dilakukan ketika variabel yang diuji memberikan asumsi bahwa tidak ada variabel yang lebih tinggi dibanding variabel lainnya. 

  • Hipotesis Relasional atau Asosiatif

Hipotesis relasional adalah jawaban sementara dari hubungan dua variabel atau lebih. 

Contohnya kasusnya misalnya adalah ketika seorang peneliti ingin melakukan penelitian terkait pengaruh antara intensitas penggunaan smartphone dengan tingkat prestasi pada siswa SD.

  • Hipotesis Komparatif

Hipotesis komparatif merupakan hipotesis yang menduga atau berasumsi terkait nilai di dalam satu variabel atau lebih dalam sampel yang berbeda. Bisa dikatakan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara dari rumusan masalah yang variabelnya sama, tetapi populasi, sampel, dan kondisi sampel penelitiannya berbeda. 

Contoh Penulisan Hipotesis Berdasarkan Bentuknya

  • Hipotesis Deskriptif

Rumusan Masalah: Apakah tahu yang diproduksi pabrik X mengandung boraks? 

Penjelasan: 

Dari rumusan masalah tersebut dapat diketahui bahwa variabel yang digunakan adalah variabel mandiri, yaitu tahu yang dijual di pabrik X. 

Hipotesis: 

Ho: Tahu yang diproduksi oleh pabrik x mengandung boraks

H1: Tahu yang diproduksi oleh pabrik X tidak mengandung boraks.

  • Hipotesis Relasional atau Asosiatif

Rumusan masalah: Apakah intensitas penggunaan smartphone berpengaruh pada tingkat prestasi siswa SD?

Dari rumusan masalah tersebut dapat dilihat bahwa penelitian ingin melihat hubungan antar variabel.

Hipotesis: 

Ho: Intensitas penggunaan smartphone tidak mempengaruhi tingkat prestasi siswa SD.

H1: Intensitas penggunaan smartphone mempengaruhi tingkat prestasi siswa SD.

  • Hipotesis Komparatif

Rumusan masalah: Bagaimanakah tingkat produktivitas belajar dari siswa di sekolah X jika dibandingkan dengan sekolah Y?

Dari rumusan masalah itu bisa dilihat bahwa penelitian bertujuan untuk membandingkan dua variabel yaitu sekolah perusahaan X dan sekolah Y.

Hipotesis: 

  1. Ho: Tidak ada perbedaan atau adanya kesamaan produktivitas belajar antara siswa di sekolah X maupun Y.
  2. Ho: Produktivitas belajar siswa di sekolah X lebih besar atau sama dengan siswa di sekolah Y. 
  3. Ho: Produktivitas belajar siswa di sekolah X lebih kecil atau sama dengan siswa di sekolah Y.
  4. H1: Produktivitas belajar siswa di sekolah X lebih besar dari siswa di sekolah Y.
  5. H2: Produktivitas belajar siswa di sekolah X lebih kecil dari siswa di sekolah Y. 

Demikianlah pembahasan mengenai hipotesis di dalam sebuah penelitian beserta dengan contoh-contohnya. 

Penelitian merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seorang mahasiswa. Karena penelitian itu akan menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. 

Sampoerna University akan memandu siswa untuk melakukan penelitian tak hanya sebagai syarat kelulusan, tetapi juga bisa memberikan kontribusi substantif kepada masyarakat. 

Nantinya, lulusan Sampoerna University diharapkan bisa menerapkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat secara global.

Referensi
Statisiklan.com –  Hipotesis adalah

Recent More

Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant

Jun, 20 2024

Apa Itu SAP Consultant?  Konsultan SAP adalah seorang profesional yang ahli dalam sistem perangkat...

Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya

Jun, 20 2024

Dunia game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Bagi banyak orang, game...

Jun, 15 2024

Di era yang penuh dengan persaingan dan dinamika, bisnis model menjadi pedoman penting bagi...

Admission
Admission
Schedule a Visit
Schedule a Visit
Contact Whatsapp
Contact Whatsapp