Artikel,
Artikel - FAS,
Artikel - FET,
Artikel - FOB,
Artikel - FOE,
Edukasi,
Landasan teori menjadi hal yang wajib ada di dalam sebuah penelitian. Sebab, landasan teori ini merupakan pedoman yang akan mengarahkan dan menguatkan suatu penelitian. Lantas, apa itu landasan teori? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Landasan teori ini secara umum memiliki arti sebagai suatu argumentasi yang telah tersusun secara sistematis dan telah memiliki variabel yang kuat dan sudah terbukti. Landasan teori ini berisi mengenai definisi, konsep, dan juga proposisi yang telah tersusun secara sistematis mengenai variabel penelitian.
Landasan teori ini juga berfungsi untuk mengaitkan dengan pengetahuan yang baru dan juga mempermudah penelitian untuk menyusun sebuah hipotesis serta metodologi penelitian.
Baca juga: Memahami Jenis-Jenis Penelitian dan Teknik Pengerjaannya
Sugiyono menjelaskan bahwa landasan teori adalah dasar dari sebuah penelitian yang perlu ditegakkan supaya suatu penelitian memiliki dasar yang kuat dan tidak hanya sekadar aktivitas coba-coba.
Sardar Ziauddin mengatakan bahwa landasan teori adalah suatu sistem konsep yang abstrak yang dipakai untuk mengidentifikasi hubungan dari suatu konsep. Teori ini dipakai untuk memahami fenomena yang terjadi dan juga untuk konsep dasar dari sebuah penelitian sosial.
Menurut Neuman menjelaskan bahwa landasan teori adalah konsep. proposisi, dan definisi yang dipakai untuk melihat fenomena dengan sistematis.
Moleong mengatakan bahwa landasan teori ini adalah seperangkat proposisi yang berhubungan satu sama lain dengan mengikuti aturan tertentu. Landasan ini juga berperan dalam memprediksi dan menjelaskan fenomena yang sedang diamati.
Menurut Kerlinger, landasan teori adalah suatu konsep yang berhubungan satu sama lain di mana di dalamnya terdapat pandangan dari fenomena yang sistematis.
Littlejohn mengungkap bahwa landasan teori adalah konsep abstrak atau sejumlah konsep yang saling berhubungan untuk membantu agar memahami suatu fenomena.
Pemilihan suatu teori ini sangat penting karena hal ini akan menjadi gambaran teori ke depannya. Dengan kata lain, isi dari teori ini penting untuk dibuat dengan tertata, sistematis, dan juga terencana mengingat hal ini adalah dasar dari penelitian.
Isi-isi di dalam teori itu mencakup:
Poin-poin tersebut wajib tercantum di dalam landasan teori karena akan menunjukkan bahwa teori yang dipakai valid sehingga tak perlu diragukan lagi mengenai kebenaran yang dijelaskan di dalamnya.
Penulisan teori ini juga harus memiliki unsur-unsur tertentu agar teori tidak diragukan, yaitu:
Ketepatan ini dimaksudkan bahwa sumber dari teori yang dituliskan harus memenuhi unusr ketepatan. Artinya, sumber teori yang dipilih sesuai dengan sumber-sumber pendukungnya.
Kejelasan ini berarti, teori harus bisa dipertanggungjawabkan atas segala masalah yang dipaparkan. Selain itu teori juga harus bisa digunakan untuk menganalisis masalah penelitian secara mendalam agar ditemukan kaitan antara teori dengan penelitian.
Empiris ini berarti data yang telah didapatkan di lapangan harus aktual sehingga bisa dijadikan modal untuk membuat teori yang valid.
Relevan di sini berarti segala kutipan dan sumber yang telah dipakai harus berdasarkan variabel yang masih menarik perhatian bagi peneliti maupun pembaca.
Terorganisir artinya teori yang telah disajikan harus mengacu pada literatur yang telah tersusun secara sistematis.
Teori yang dipaparkan juga harus meyakinkan bagi penulis sendiri maupun pembaca agar penelitian juga bisa lebih valid dan dipercaya kebenarannya.
Macam-macam teori ini ada berdasarkan jenis dari penelitian yang dilakukan, yaitu:
Penelitian kuantitatif ini adalah penelitian yang lebih mengacu pada data-data statistik dalam mendapatkan hasil dari penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian kuantitatif harus diketahui beberapa jenis variabel yang digunakan, yaitu:
Di dalam penelitian kuantitatif, teori ini merupakan gagasan dari variabel yang saling berhubungan. Dalam penelitian kuantitatif ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
Penelitian kualitatif ini secara singkat merupakan penelitian yang lebih bersifat deskriptif. Penggunaan teori dalam penelitian kualitatif memiliki tujuan-tujuan seperti:
Penelitian campuran ini adalah gabungan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam metode campuran ini ada dua cara yang dilakukan untuk melakukan penelitian, yaitu:
Ada standar tersendiri dalam menuliskan landasan teori, umumnya penulisan landasan teori itu ditulis dengan:
Makalah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang juga harus memiliki landasan teori di dalamnya. Pada umumnya, landasan teori di dalam makalah terdapat di dalam Bab II.
Dalam bagian ini, landasan teori menjelaskan mengenai konsep dari variabel penelitian. Contoh
1. Definisi Pendidikan
Pendidikan sebenarnya memiliki definisi yang subjektif bergantung pada sudut pandang dari tiap orang. Artinya, pendidikan ini memiliki arti yang luas.
Prof. Dr. John Dewey menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses pengalaman dalam pertumbuhan. Pendidikan ini membantu pertumbuhan dari dalam diri manusia tanpa ada batasannya. Proses pertumbuhan itu merupakan proses penyesuaian yang dilakukan manusia untuk menambah keahlian melalui sebuah pendidikan.
Sedangkan menurut M.J Langeveld, definisi dari pendidikan secara sederhana adalah usaha dalam mencapai tanggung jawab dan penyesuaian diri. Dengan kata lain, pendidikan adalah suatu upaya untuk membimbing manusia menuju proses pendewasaan. Pendidikan ini merupakan usaha untuk membantu anak dalam menyelesaikan tugas-tugas hidupnya supaya nantinya bisa mandiri dan bertanggung jawab.
2. Definisi Karakter
Wayne B. Saunders (1977) menjelaskan bahwa karakter adalah suatu sifat nyata dan berbeda yang dimiliki oleh setiap individu. Menurut Wayne, karakter ini menandai bagaimana seseorang mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan melalui tingkah laku.
Oleh karena itu, Wayne menjelaskan bahwa ukuran dari orang berkarakter buruk adalah orang yang berperilaku kejam, tidak jujur, rakus, dsb. Sedangkan orang yang berkarakter baik ukurannya adalah suka menolong, jujur, dll.
Karakter ini juga mirip dengan kepribadian, di mana setiap orang memilikinya dan pasti berbeda-beda. Hal itu sesuai dengan argumentasi dari Koesoema A (2007) yang menjelaskan bahwa karakter ini sama dengan kepribadian yang dimiliki oleh seseorang.
Skripsi juga menjadi salah satu contoh dari karya tulis ilmiah. Namun, skripsi ini wajib hukumnya bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana.
Landasan teori ini juga harus dituliskan ketika sedang menyusun skripsi. Berikut ini adalah contohnya:
1. Pengertian Kedisiplinan
Penjelasan mengenai kedisiplinan telah dipaparkan oleh berbagai ahli. Salah satunya adalah Rasdiyanah (dalam Amri, 2013: 168), yang berpendapat bahwa kedisiplinan adalah suatu sikap kepatuhan yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap suatu keputusan dan peraturan yang berlaku.
Sedangkan menurut Aritonang (dalam Arifin dan Barnawi, 2012: 110), menjelaskan bahwa kedisiplinan adalah suatu kemampuan untuk bisa mengendalikan diri supaya tidak melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan.
Dari dua penjelasan tersebut, benang merah yang bisa diambil adalah kedisiplinan merupakan kondisi dimana seseorang bisa mengikuti aturan yang sudah ditetapkan tanpa adanya paksaan.
2. Unsur Kedisiplinan
Menurut Hurlock (dalam Amri, 2013:165) unsur dari kedisiplinan meliputi:
Lebih lanjut, Hurlock mengatakan bahwa disiplin ini bisa muncul dan terus berkembang dari dalam diri manusia berdasarkan nilai serta budaya yang ada di sekitar masyarakat.
Penelitian juga mewajibkan supaya menuliskan landasan teori supaya bisa mengembangkan pemikiran. Pada umumnya, landasan teori dalam penelitian ini tercantum dalam Bab IV. Contohnya seperti:
1. Kode Etik Profesi
Etika atau Etik ini berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti kebiasaan, cara berpikir, budaya, perasaan, moralitas, dan sifat.
Menurut Sawyer (2005), kode etik profesi atau etika profesi ini adalah pedoman yang digunakan untuk berperilaku dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya.
Sementara menurut Utami dan Nugroho (2014), kode etik profesi adalah penerapan dari nilai etika yang berlaku di lingkungan pekerjaan.
Kode etik profesi ini juga dijelaskan di dalam Undang-Undang RI No.8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Dalam UU tersebut, kode etik profesi adalah pedoman sikap dan tingkah laku dalam melaksanakan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Dari tiga definisi itu dapat disimpulkan bahwa kode etik profesi ini adalah pedoman untuk bertingkah laku di lingkungan pekerjaan.
2. Fungsi & Tujuan Kode Etik Profesi
Secara umum kode etik profesi ini memang bertujuan sebagai pedoman bertingkah laku. Tetapi, secara rinci, Suherman dan Sandi (2021:97) menjelaskan bahwa kode etik profesi ini bertujuan sebagai alat untuk menjadi penyeimbang sisi negatif dan positif dari sebuah profesi. Artinya, kode etik profesi dapat menjadi petunjuk arah moral dalam sebuah profesi agar menjamin mutu dari moral profesi di mata masyarakat.
Dengan demikian, kode etik profesi ini harus dilakukan supaya suatu pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian Landasan Teori beserta fungsi, tujuan, dan contohnya.
Sampoerna University tentunya akan memandu mahasiswa untuk melakukan penelitian-penelitian yang menjadi bekal untuk mendapatkan gelar sarjana.
Mahasiswa juga memungkinkan untuk mendapatkan dua gelar sekaligus karena di Sampoerna University menawarkan Program Gelar Ganda yang memungkinkan mahasiswa belajar 4 tahun di Jakarta dengan kurikulum Amerika Serikat dan lulus dengan 2 gelar.
Nantinya, lulusan Sampoerna University juga diharapkan akan mencapai kompetensi dalam hal seperti Berpikir kritis, komunikasi efektif, pemahaman etika, dan pembelajaran global.
Referensi
Gramedia – Landasan Teori adalah