Artikel,
Artikel - FOB,
Edukasi,
Dalam sebuah perusahaan, sistem pengendalian manajemen sangat penting karena memiliki peran besar terhadap laju perkembangan suatu perusahaan. Apabila perusahaan tak mempunyai sistem pengendalian yang baik, atau bahkan tidak ada sekali, bisa dibilang perusahaan ini rentan dalam mengalami penurunan.
Setiap perusahaan memiliki masing-masing sistem yang dijalankan dan sudah pasti berbeda dengan perusahaan yang lainnya. Semakin baiknya sistem pengendalian manajemen yang dimiliki suatu perusahaan maka akan membuat perusahaan tersebut berkembang cepat. Sebaliknya, jika sistemnya buruk atau tidak ada sama sekali maka akan memberi dampak buruk.
Termasuk bagian dari pengetahuan perilaku terapan atau disebut dengan applied behavioral science, arti sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang berisikan berbagai tuntutan dalam menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan maupun organisasi yang baik berdasarkan berbagai asumsi yang ada.
Definisi lain menyebutkan bahwa pengendalian manajemen sebagai sebuah sistem dengan fungsi pengendalian setiap aktivitas yang terjadi di dalam sebuah perusahaan sebagai cara menentukan strategi yang sesuai dan diterapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem pengendalian sebagai sebuah sistem yang terdiri dari berbagai subsistem.
Mulai dari pemrograman, penganggaran, pelaporan, akuntansi, hingga pertanggungjawaban dan sebuah perusahaan yang dianggap baik harus mampu memenuhi beberapa hal. Seperti memiliki tolok ukur kinerja yang menjadi cerminan sebuah perusahaan maupun organisasi dapat berjalan dengan efisien, efektif dan produktif.
Memiliki kebijakan dalam menentukan tolok ukur sebuah perusahaan, hingga mampu mengapresiasi setiap pekerja atau karyawan yang ada atau memiliki prestasi di suatu perusahaan maupun organisasi tersebut. Selain itu sistem pengendalian manajemen mempunyai sifat yang menyeluruh serta terpadu.
Maknanya manajemen yang diterapkan mengarah kepada berbagai cara yang ditempuh sebuah perusahaan agar tujuan yang ingin dicapai bisa terpenuhi. Edy Sukarno menyebutkan bahwa sistem pengendalian manajemen merupakan proses yang terintegrasi, terdiri dari proses, strategi, akuntansi, pertanggungjawaban, penganggaran, serta pemrograman.
Dengan tujuan membantu individu dalam menjalankan sebuah perusahaan maupun organisasi, hasil yang dicapai agar bisa optimal. Pada dasarnya setiap perusahaan tentu memiliki komponen yang sama, yakni W: Work (Pekerjaan), E: Employe (Tenaga Kerja), R: Relationship (Hubungan) dan E: Environment (Lingkungan).
Baca juga: Pengertian Supply Chain Management, Prinsip Hingga Proses Bisnis
Merupakan salah satu usaha dalam bentuk sistematis yang dipakai untuk sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan. Dengan melakukan perbandingan prestasi kerja yang ada, kemudian rencana serta membuat tindakan yang paling baik dan tepat guna menghilangkan atau membuat stabil perbedaan yang ada, fungsi sistem pengendalian manajemen adalah sebagai berikut ini.
Detektor merupakan unsur dari sistem pengendalian manajemen yang pertama, sebuah alat perusahaan yang digunakan dalam melakukan identifikasi terkait apa yang sebenarnya terjadi pada proses pengendalian manajemen di suatu perusahaan atau organisasi.
Merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan dalam menilai signifikansi mengenai peristiwa apa yang terjadi atau yang sedang terjadi pada proses sistem ini, selektor merupakan unsur kedua dari sistem pengendalian manajemen.
Unsur yang ketiga adalah efektor, merupakan alat yang dipakai perusahaan dalam mendorong perilaku dan tindakan tertentu ketika melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan pedoman maupun patokan yang ada.
Merupakan alat yang digunakan untuk melakukan transmisi informasi antara bagian detektor menuju ke assessor maupun sebaliknya, komunikator merupakan unsur keempat sekaligus terakhir dari sistem ini.
Pemrograman adalah tahap pertama dari sistem pengendalian manajemen, merupakan proses penyusunan berbagai program yang akan digunakan sebuah perusahaan maupun organisasi dalam menghitung estimasi banyaknya sumber daya yang dibutuhkan perusahaan.
Proses perencanaan serta pengendalian manajemen yang dinyatakan dalam suatu keuangan tertentu. Hasil dari perencanaan ini nantinya akan dipakai perusahaan dalam periode tertentu, anggaran yang disusun didasarkan pada berbagai hal yang ada di pusat pertanggungjawaban.
Tahap ketiga merupakan operasi dan akuntansi, adalah suatu proses pencatatan lewat berbagai sumber daya yang dipakai oleh perusahaan serta pendapatan selama periode waktu tertentu. Yang perlu diperhatikan adalah, tahapan ini masuk dalam kategori menyesuaikan melalui berbagai macam program yang sudah ditetapkan oleh pusat..
Merupakan tahap terakhir dari sistem pengendalian manajemen, adalah laporan serta analisis yang merupakan pemilihan strategi tepat untuk ditinjau ulang. Tahap ini juga memunculkan berbagai kebijakan yang dilakukan perusahaan seperti menghapus, mengubah, menambah program dan menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk mengubah anggaran mendatang.
Terdapat pada proses penyebaran antara perusahaan yang lebih besar terhadap perusahaan lain yang relatif kecil. Perbedaan yang ada bisa menjadi pengaruh dari sistem ini di suatu perusahaan, selain itu juga bisa menjadi penentu isi serta sifat yang ada dalam sistem kontrol perusahaan.
Misalnya seperti filosofi manajemen yang dimiliki Bank Indonesia sangat berbeda jauh dengan filosofi manajemen Bank Trading Corporation, hal ini berlaku juga pada struktur organisasi keduanya. Sementara itu, adanya tingkat desentralisasi dan delegasi dalam sebuah perusahaan bisa membawa perubahan dari sebuah titik waktu yang lain.
Contoh sistem pengendalian manajemen dalam industri minyak, adanya sub-unit justru tidak bisa dibentuk berdasarkan dasar produk. Sementara banyak perusahaan dengan skala perdagangan lebih besar, divisi yang ada dalam perusahaan bisa dibuat berdasarkan produk yang akan atau ingin diproduksi perusahaan tersebut.
Memiliki fungsi dan peran yang sangat vital, yakni berguna untuk melakukan pengukuran yang tepat baik dari segi biaya maupun keuntungan dari investasi yang dilakukan. Meski begitu, semua aktivitas bergantung pada jenis pusat tanggung jawab.
Persepsi seseorang dalam sebuah perusahaan bisa memberikan dampak, baik dalam hal pekerjaan, kepuasaan terhadap perusahaan hingga promosi serta kesejahteraan umum yang didapat dengan berada dalam sebuah perusahaan.
Demikian penjelasan mengenai sistem pengendalian manajemen, mulai dari pengertian, manfaat, tujuan hingga faktor yang membuatnya muncul. Segala sesuatu yang berkaitan dengan bisnis bisa dipelajari di Sampoerna University. Dengan menerapkan kurikulum berstandar internasional, mahasiswa akan dibekali dengan banyak ilmu pengetahuan tentang bisnis.
Fakultas Bisnis Sampoerna University memberi fasilitas terbaik yang menunjang peserta didik mengasah bakat dan mengembangkan talenta yang dimiliki. Relasi yang banyak dan kredibel membuat masa depan lulusan Sampoerna University semakin cerah, karena tak hanya disiapkan untuk bersaing di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.